JURNAL SUMBAR | Jakarta – Massa yang berunjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai ricuh, Selasa (19/3/2024) malam.
Sekitar pukul 19.15 WIB, massa mulai melemparkan botol ke arah halaman depan gedung DPR melalui jalur atas pagar.
Beberapa orang juga melempar balok kayu yang sebelumnya untuk menyangga ogoh-ogoh.
Tidak hanya itu, sejumlah orang mulai mengikat tali tambang di pagar dan menariknya paksa secara berulang kali.
Massa juga membakar spanduk di depan barikade beton yang menghalau akses pagar secara langsung.
Api itu menyala-nyala tinggi sebelum mengecil dan padam. Sekitar pukul 19.35 WIB, orator memerintahkan massa untuk tidak terprovokasi.
Ia juga mengarahkan agar massa hanya melakukan hal-hal sesuai perintah. Sebagai informasi, Polres Metro Jakarta Pusat menerjunkan 3.355 personel gabungan untuk mengawal aksi di depan kantor DPR dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Para personel berjaga secara tersebar di beberapa titik.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro telah mengimbau agar massa menyampaikan aspirasi dengan kondusif.
Adapun, aksi digelar oleh dua kelompok massa yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) dan Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi (KNPD).
Mereka menuntut pemakzulan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) serta menyuarakan penolakan terhadap pelaksanaan Pemilu curang. Demo ini telah berlangsung dari Senin (18/3/2024) hingga Rabu (20/3/2024).
Pada Selasa (19/3/2024) itu, turut serta kubu lawan yang justru menolak pengguliran hak angket di DPR. Mereka juga mendukung pemerintah dan apapun hasil keputusan KPU terkait rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.sumber; kompas.com