SDIT Alam Talago Sawahlunto Laksanakan Program Sehari Bersama Ayah di Camping Ground dan Mervon Kandi
JURNAL SUMBAR | Sawahlunto – Ratusan anak didik Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alam Talago, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Sabtu (9/11/2024) melaksanakan program Sehari Bersama Ayah.
“Sehari Bersama Ayah, merupakan program sekolah, selain itu bertujuan untuk mensosialisasikan salah satu kurikulum, yang bertujuan untuk mengembalikan peran Ayah atau sosok yang menggantikannya sebagai sosok pensuplai fitrah maskulinitas bagi keluarganya,”kata Kepala SDIT Alam Talago, Delvia Sepniwati, S.Pd kepada Jurnalsumbar.Com, Sabtu (9/11/2024).
Kegiatan itu dilaksanakan di Camping Ground dan Mervon Kandi yang diikuti anak didik SDIT Alam Talago, Yayasan Raudhatul Jabal, Kota Sawahlunto.
Disebutkan Delvia, Program Sehari Bersama Ayah ini juga dirancang untuk memberikan pengalaman pada ayah dalam membangun strategi.
“Banyak misi yang harus dicapai pada acara ini di antaranya bagaimana mereka bisa mencapai semua tempat dan dengan budget minim pula. Alhasil banyak yang memilih bermain dan berenang bersama Ayah dan ternyata mereka enjoy melakukannya,”sebut Kepala SDIT Alam Talago.
“Ayah adalah pahlawan kehidupan, pahlawan keluarga yang menjadi harta kedua yang paling berharga di dunia,”ujar siswa lainnya.
Dewasa ini, fenomena “Ayah Ada, Tapi Tiada” semakin terasa di tengah masyarakat kita. Istilah ini mengacu pada kondisi di mana seorang ayah memang hadir secara fisik di rumah, tetapi keberadaannya tidak terlalu dirasakan oleh anak-anak dan keluarga.
Di era teknologi dan gadget, keterikatan pada layar sering kali membuat para ayah sibuk di dunia digital, sementara kehadiran emosional dan mental di dunia nyata justru semakin berkurang.
“Maka, mari kita lihat lebih dekat mengapa fenomena ini terjadi dan bagaimana upaya kita sebagai masyarakat, khususnya para ayah, untuk kembali hadir sepenuhnya dalam kehidupan anak-anak,”ujar Ketua Komite SDIT Alam Talago, Roni Embung yang juga salah seorang legislator di Kota “Arang” Sawahlunto.*