Sempat jadi Pelayan Toko; Dedi Syahendry, Sekwan Sawahlunto Tak Pernah Bermimpi jadi ASN
JURNAL SUMBAR| Sawahlunto – Perjalanan putra kelahiran 11 Juli 1978, bernama Dedi Syahendry di Pondok Batu Besar di Kubang Sirakuk Selatan, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, ini cukup panjang.
Perjalanan hidup anak kelima dari enam bersaudara, buah pasangan Saharuddin (alm) dan Zahari (alm) cukup panjang. Pahit dan getirnya hidup telah dilalui.
Bahkan kepada Pemred Jurnalsumbar.Com dan Redaktur binews.id, Saptarius, bapak dari tiga anak itu pun berkisah perjalanan hidupnya yang tak pernah bermimpi untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN). Berikut petikannya;
“Jangankan untuk menjadi ASN, bermimpi untuk kuliah saja saya tidak,”ucapnya mengenang masa lalu penuh sukacita itu.
Semasa sekolah dasar (SD) hingga SLTA, alumni IPDN 2002 itu pernah jualan keliling bahkan jualan es di sekolah.
“Untuk menambah pitih balanjo dan membantu orangtua, saya jualan keliling dan jualan di sekolah,”ucap Dedi yang selalu jadi bintang kelas semasa kecil di SD 05 Kubang Sirakuk.
Menurut suami dari Fatmi Dona Asyah (Penyuluhan Pertanian-red) Talawi, dan bapak dari Naila (kuliah Poltekes Semarang), Muhammad Sadiq saat kelas II Ponpes Parabek Bukittinggi dan Azahra Qairunnisa kelas 2 SD Tapis memiliki Motto: Ikhtiar dan tawakal.
Diceritakannya, sejak kelas tiga SD, Dedi sudah jualan. “Pokoknya, apo yang ada hingga SMA saya sudah jualan “bajinjing termos” es,”kenangnya.
Setamat dari SMAN 1 Sawahlunto, Dedi sempat kerja di Toko PND Pasar Sawahlunto. Dua tahun kerja sebagai pelayan toko, lalu Dedi mencoba mengadu nasib menjadi cleaning service di BAPPPEDA Sawahlunto.
Selang dua bulan kemudian, ia mencoba masuk test IPDN. “Saat itu teman dekat saya dan satu almamater adalah Riky Mainaldi Neri, S.STP.M.Si.,”kenangnya.
“Sejak mulai test saya bersama Riky. Bahkan kami hanya cukup baca di Gramedia dan tak sanggup beli buku. Ke Padang kami naik mobil Tanjung Jaya. Kenangan itu sangat berkesan,”kisah Dedi.
Tamat IPDN 2002, lalu Dedi ditugaskan di Kasi Pembangunan di Kelurahan Aur Muliyo dan tahun 2005 ditunjuk sebagai Lurah Kubang Sirakuk Selatan.
Setelah itu 2005-2007 jadi Sekcam Lembah Segar. 2008 Kasubag Tapum dan Pertanahan, 2011 Camat Lembah Segar, 2012 Kabag Tapem 2017.
Pada Januari 2017 dapat promosi Jabatan sebagai Kadis Sosial PMD PPA hingga 2021. Kemudian diangkat Walikota Sawahlunto Deri Asta sebagai Sekwan hingga sekarang.*