Persatuan Umat Katolik Lintas Etnis Dukung Epyardi Jadi Gubernur

JURNAL SUMBAR | Padang – Persatuan umat Katolik lintas etnis di Sumbar menemui Epyardi Asda di posko pemenangannya di Lolong Belanti, Padang, Minggu (3/11/2024). Mereka menyatakan dukungan kepada Epyardi untuk menjadi Gubernur Sumbar.

Koordinator persatuan umat Katolik Lintas etnis tersebut, Yudas Sabaggalet, mengatakan bahwa ada empat perwakilan etnis beragama Katolik yang menyatakan dukungan kepada Epyardi, yaitu dirinya perwakilan etnis Mentawai, lalu perwakilan etnis Batak, Nias, Flores, dan Cina. Ia menyebut bahwa mereka sepakat mendukung Epyardi karena menilai Epyardi sosok yang tegas.

“Alasan kami mendukung Pak Epyardi, beliau orang nasionalis. Kemudian, kami percaya Pak Epyardi menghormati keberagaman etnis dan agama karena beliau sebelas tahun jadi kapten kapal internasional, sudah bertemu dengan banyak orang dengan agama dan etnis yang berbeda-beda,” ujar mantan Bupati Mentawai dua periode itu.

Selain itu, pihaknya mendukung Epyardi karena menyukai ketegasannya. Menurut Yudas, mereka membutuhkan pemimpin yang tegas untuk menjamin terjaganya keberagaman agama dan etnis di Sumbar.

“Kata orang, Pak Epyardi pemarah. Bagi saya, beliau tegas, bukan pemarah. Orang tegas itu orang yang lurus, mengikuti aturan. Kami membutuhkan pemimpin seperti itu untuk menjamin terjaganya keberagaman agama dan etnis di Sumbar,” tutur tokoh masyarakat Mentawai itu.

Alasan lain pihaknya mendukung Epyardi ialah Epyardi berpengalaman di pemerintahan, yaitu tiga periode menjadi anggota DPR, sepuluh tahun menjadi koordinator badan anggaran di DPR, dan satu periode menjadi Bupati Solok. Karena itu, pihaknya menilai Epyardi memahami cara mengelola anggaran dan menjalankan pemerintahan dengan baik.

Mengenai harapan persatuan Katolik lintas etnis kepada Epyardi dan Ekos Albar jika memimpin Sumbar ialah mengakui dan menjaga keberagaman agama dan etnis di Sumbar. Ia juga berharap Epyardi-Ekos melibatkan pemeluk agama non-Islam dan anggota etnis non-Minang dalam berbagai kegiatan pembangunan.

“Dilibatkan dalam kegiatan, misalnya, dalam penyusunan peraturan daerah, kami dilibatkan dengan meminta pandangan kami. Dengan begitu, kami merasa bahwa keberadaan kami diakui di Sumbar,” ucapnya.

Mengenai pembangunan, Yudas berharap Epyardi-Ekos memeratakan pembangunan di Sumbar, termasuk di Mentawai. Ia mengharapkan pembangunan di Mentawai sesuai dengan kebutuhan masyarakat Mentawai. Salah satu pembangunan yang kini dibutuhkan Mentawai ialah pembangunan infrastruktur fisik.

Yudas juga berharap kepada Epyardi-Ekos jika jadi gubernur dan wakil gubernur untuk menyerahkan kewenangan SMA/SMK kepada Pemkab Mentawai melalui regulasi tertentu. Ia menyebut bahwa kebutuhan pembangunan pendidikan di Mentawai berbeda-beda antara satu pulau dan pulau lain. Menurutnya, Pemkab Mentawai lebih memahami kebutuhan tersebut. Dengan begitu, pembangunan pendidikan SMA/SMK di Mentawai sesuai dengan kebutuhan masyarakat Mentawai.

Untuk memenangkan Epyardi-Ekos jadi gubernur dan wakil gubernur, Yudas dan kawan-kawan menggalang dukungan dari umat Katolik lintas etnis di Sumbar. Mereka akan menggelar pertemuan ratusan orang dengan Epyardi di Padang dalam waktu dekat.

Selain itu, Yudas dan timnya sudah melakukan sosialisasi tentang Epyardi dan Ekos di Mentawai serta memasang baliho keduanya dengan bahasa Mentawai.

“Walaupun begitu, calon gubernur atau calon wakil gubernur perlu juga datang ke Mentawai. Masyarakat Mentawai biasanya memilih calon pemimpin yang mengunjungi mereka. Pak Ekos akan datang ke Mentawai pada 14 November ini,” tuturnya.

Sementara itu, Epyardi berterima kasih atas dukungan yang diberikan persatuan Katolik lintas etnis di Sumbar. Ia menjamin terjaganya keberagaman agama dan etnis di Sumbar jika jadi gubernur. Menurutnya, akidah merupakan persoalan tiap-tiap penganut agama, yang punya jalan dan prosedurnya masing-masing.

Yudas menilai pernyataan Epyardi tersebut menyejukkan bagi umat non-Islam di Sumbar. (Adib)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.