Festival Bahari, Cara Bupati Badung Melestarikan Adat, Seni dan Budaya
JURNAL SUMBAR | Bali — Pelestarian adat, seni dan budaya bahari menjadi perhatian khusus oleh Bupati Badung, Provinsi Bali. Salah satunya adalah dengan menggelar Badung Bahari Festival 2017. Ivent berstandar internasional itu digelar dari tanggal 19 hingga 11 Mei 2017.
Badung Bahari Festival dengan tema “Potensi bahari dalam mendukung kegiatan pariwisata di kabupaten Badung” itu digelar ivent lomba poto bahari, parade jukung, kuliner nusantara, surfing, lomba renang, lomba mancing dan festival dragon boat. Pembukaannya secara resmi dilaksanakan di pantai Tanjung Benoa, Jumat sore (19/5) .
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dalam sambutan mengatakan, festival bahari tersebut merupakan upaya pelestarian adat, seni dan budaya Badung. “Ini ditujukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke kabupaten Badung secara khusus, dan Bali secara umum,” ujarnya. “Karena, pariwisata adalah program unggulan kabupaten Badung,” tegasnya.
Dikatakan Giri Prasta, guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan kenyamanannya, pihaknya akan membangun jalan lingkar barat. “Jalan ini dibangun sekaligus untuk optimalisasi destinasi wisata pulau Penyu,” ujarnya sembari mengatakan, pihaknya menolak reklamasi Teluk Benoa. “Yang diperlukan itu adalah normalisasi, bukan reklamasi, dan hutan manggrov yang rusak kita ditanami kembali,” tegasnya.
Ditegaskan Giri Prasta, seluruh pesisir pantai Badung akan dijadikan areal festival adat, seni dan budaya bahari. “Kegiatan ini dihendel oleh Dinas Pariwisata dan Dinas Kelautan,” ujarnya. “Ke depan, semua kegiatannya akan diupayakan berstandar internasional,” tegasnya.
Dijelaskan Giri Prasta, setiap tahun pihaknya akan membuka destinasi wisata baru. “Dalam hal ini, desa adat sangat berperan dalam menjaga keaslian adat, seni dan budaya bahari Badung,” ujarnya. “Kita akan terus mendidik masyarakat Badung untuk menjadi tuan yang baik di rumahnya sendiri,” tambahnya.
Ditambahkannya, pihaknya membangun dengan cara sharing antara desa adat dengan pemda dan investor dengan pola pemberdayaan. “Aset desa adat kita jadikan penyertaan modal dalam membangun kawasan wisata baru, dan tenaga kerjanya adalah anak-anak Badung yang sudah kita sekolahkan,” jelasnya.
Pembukaan Badung Bahari Festival ini dimeriahkan dengan tari-tari tradisional Badung, parade jetsky, paraseling, playboard dan banyak atraksi air lainnya. Pembukaan ivent ini dihadiri pejabat Kementeran Pariwisata dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Juga hadir Wakil Bupati Badung, Ketua DPRD Badung, unsur Forkompinda Badung, serta kepala OPD Badung dan Provisi Bali. [Enye]