Panen Raya di Ranah Pesisir, Jagung Dipanen oleh Tetamu Agung
JURNAL SUMBAR | Pesisir Selatan – Panas tidaklah terik, dan angin sepoi berhembus pelan, ribuan petani jagung berbaur dengan tamu yang datang dari kabupaten/kota di Sumatera Barat, sembari duduk bersila di bawah tenda milik tentara.
Hari yang membuat para petani dan pemangku kepentingan sumbringah, panen raya jagung dan corn sheller hibah bagi mereka mengisyaratkan pemerintah peduli.
Diantara yang datang membawa harapan agar harga jagung ditingkat petani bisa ekonomis. Paling tidak ada HET yang membuat mereka lebih berdaya.
Seorang petani jagung yang enggan ditulis nama mengaku untuk kondisi sekarang harga ditangan petani masih 3.000 perkilo, menurut mereka masih jauh dari harga keekonomian.
Lantas berapa harga yang pantas?, si petani juga tidak dapat menyebut angka pasti, tetapi dengan harga pupuk dan biaya pengolahan bagi mereka angka 3.000 belum membuat mereka bisa tersenyum.
Menghadapi kendala harga, Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni mendorong agar segara lahir BUMNag yang salah satu unit usahanya terkait dengan jual beli produk pertanian/perkebunan.
“Perlu pasar yang jelas dan harga yang menguntungkan petani” ujarnya kepada Camat Ranah Pesisir Zul Arsil dan sejumlah Wali Nagari yang hadir, pada acara panen raya jagung, yang juga dihadiri Gubernur Sumbar diwakili kepala Dinas Pertahor Candra, Anggota DPR Hermanto, Dandim 0311 Letkol Inf Setiya, S. Ip, para kepala OPD Bidang pertanian se- Sumbar dan aparat kabupaten, kecamatan dan nagari se-Pesisir Selatan.
Kecamatan Ranah Pesisir merupakan salah satu kecamatan sentra jagung. Pola selang seling jagung dan padi sudah diterapkan semenjak lama. Wendi