Jadi Datuk, Taslim Chaniago Warisi Tongkat Tambogo Berusia 10 Abad

JURNAL SUMBAR | Agam – Taslim Chaniago kemaren resmi bergelar Datuk Tambogo. Pakaian kebesaran datuk terpasang apik. Keris bergagang gading gajah terselip di pinggang. Dan tongkat Datuk Tambogo yang berumur 10 abad (1018-2018) juga dipegang “arek”.

Taslim Chaniago Dt Tambogo kini menjadi tampuak tangkai di dalam suku, nan mahitam mamutiahkan dalam suku Chaniago. Tibo di biang kamancabiak, tibo di gantiang ka mamutuih. Itulah posisi seorang datuk dalam kaum di Ranah Minang.

“Selamat Taslim Datuak Tambogo, kabau (kerbau) sudah direbahkan hari ko (ini) dilewakan (diresmikan) mako (akhirnya) H Taslim sah bagala Datuak Tambogo,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menghadiri prosesi malewakan datuak di Sungai Angek Baso Kabupaten Agam, Sabtu 17/3.

Menurut Anggota DPRD Sumbar Nofrizon, Taslim sudah tepat dan pas mendapat gelar datuk di kaumnya.

“Taslim bagi kaum sukunya selama ini tempat batanyo babarito (bertanya dan berberita), dan tipikal datuk itu telah lama melekat di dirinya. Hari ini Taslim resmi bergelar datuk yang akan mematrikan Taslim Dt Tambogo, bak beringin gadang di tangah koto, ureknyo tampek baselo batangnyo tampek basanda daunyo tampek balindung, kapai tampek batanyo kapulang tampek barito, (seperti pohon beringin besar di tengah kampung, akarnya tempat duduk bersila, batangnya tempat bersandar, daunnya tempat berlindung, mau pergi tempat bertanya, mau pulang tempat berberita),” ujar Nofrizon.

Epi

Prosesi batagak panghulu suku Chaniago Sungai Angek Simarosok, Baso Agam dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Prosesi dihadiri Gubernur Sumbar, Tenaga Ahli Menteri PAN RB Shadiq Pasasique, Bupati Agam Indra Catri Dt Malako Nan Putuiah, Ketua Komisi Informasi Sumbar Syamsu Rizal, mantan Bupati Pasaman Benny Utama, petinggi partai politik di Sumbar, dan para kader PAN se Sumbar, juga terlihat Ketua PW Pemuda Muhamadiyah Sumbar Muhayatul Chaniago bersama jajrannya, serta Ketua Harian DPP IKA Unand Surya Tri Harto dan Sekjend IKA Unand Reny Mayerni, juga ninik mamak tokoh masyarakat Baso dan Agam.

“Tongkat Datuk Tambogo ini sudah ada sejak 1018, dia dipegang oleh setiap orang yang bergelar Dt Tambogo di Sungai Angek ini, Saya hari ini memegangnya pas usia tongkat 10 abad,” ujar Taslim sebelum prosesi, Sabtu pagi.

Taslim mengatakan amanah mendapat gelar datuk tentu harus tahu anak kemenakan dan kampung halaman.

“Insya Allah saya akan berjalan di alur dan patut memperhatikan kemenakan dan kampung,” ujarnya. rian/tribunsumbar

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.