JURNAL SUMBAR | Batusangkar – Lokasi pasar pabukoan Kota Batusangkar, Sumatera Barat, tiga hari Ramadhan selalu ramai dikunjungi para pembeli, terkhusus untuk mencari kuliner spesifik Luhak Nan Tuo yang sesuai selera.
Para pembeli selain masyarakat kota Batusangkar dan sekitar juga datang dari Bukittinggi, Payakumbuh, Sawahlunto, Sijunjung, Lintau, Salimpauang, Padang Ganting, Rambatan dan lain-lain.
Beberapa orang pengunjung lebih suka berbelanja pabukoan di pasar pabukoan Batusangkar,karena Batusangkar memiliki berbagai macam
kuliner khas dan lebih murah dibanding daerah lain.
Beberapa kuliner khas yang ditawarkan pedagang adalah Randang baluik,gulai ayam lado hijau campur nangka,gulai kambing Seitarab,palai ikan rayo,palai ikan nila,palai ikan mas,gulai talua ikan rayo,pangek ikan sasau Ombilin.Harga dipatok antara Rp 13.000,- s.d Rp 15.000,-perpotong.
Khusus gulai kambing Sungaitarab tambah rebung dan ikan panggang pondok Flora dilepas dengan harga Rp 30.000 s.d Rp 35.000,-/bungkus.
Di kelompok masakan gulai atau sayur mayur mencakup,sayur asam,gulai paku,gulai pucuk ubi jengkol campur ikan teri,gulai daun pepaya,gulai tauco, gulai rebung.Harga ditawarkan Rp 8.000,-/bungkus.
Sedangkan sambal lado jariang minyak tanak, sambal lado hijau jengkol campur ikan teri, sambal lado cangkuok, sambal lado talua puyuh,sambal lado hati ayam dijual rata-rata Rp 10.000,-/bungkus.
Seterusnya di kelompok kuliner yang manis-manis, bubur candin, bubur kampiun, kolak serabi, kolak labu kuning, es teller, es rumput laut, es durian, es dawet bengkulu, dan es dogger ditawarkan antara Rp 5.000,-
s.d Rp 8.000,-/bungkus.
Dari pengamatan, lokasi pabukoan pasar Batusangkar di depan mesjid Ihsan, Batusangkar,Sabtu(19/5/2018) sudah terbilang sempit dan sumpek dengan pengunjung yang ‘sumpek ‘, namun masyarakat masih menyukai kondisi semacam itu walau Pemda Tanah Datar telah mencadangkan tempat penjualan pabukoan di pasar papan Kota Batusangkar. Bachtiar/Rilis