JURNAL SUMBAR | Bali – Republik Indonesia dan Republik Korea atau Korea Selatan telah meningkatkan hubungan kedua negara dari strategic partnership menjadi special strategic partnership. Hal ini disepakati dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Moon Jaein di Jakarta bulan November 2017 lalu.
Mengiringi peningkatan hubungan kedua negara itu, sudah sepantasnya organisasi wartawan di kedua negara, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Asosiasi Wartawan Korea (JAK) juga meningkatkan hubungan ke level special strategic partnership.
Demikian dikatakan Ketua bidang Luar Negeri PWI Teguh Santosa dalam jamuan makan malam dengan delegasi JAK di Kuta, Bali, Rabu (30/5).
Dalam kesempatan itu Teguh didampingi Direktur PWI untuk Konfederasi Wartawan ASEAN Dar Edi Yoga dan staf Bidang Luar Negeri PWI Elitha Tarigan.
Adapun delegasi JAK dipimpin Presiden JAK Jung Kyusung. Ikut dalam rombongan JAK itu pimpinan JAK di berbagai provinsi di Korea Selatan.
“Hubungan PWI dan JAK yang terjalin sejak 2013 sudah sangat baik. Sudah saatnya kita meningkatkan hubungan ini menjadi special strategic partnership. Ditandai dengan program kerjasama dengan skala yang lebih luas, melibatkan working journalists, berorientasi pada peningkatan kapasitas wartawan,” ujar Teguh.
Usul Teguh itu disambut baik Jung Kyusung. Menurut Jung Kyusung, Indonesia semakin hari semakin menarik perhatian masyarakat pers Korea Selatan.
Teguh dan Jung sepakat, salah satu program yang berorientasi pada penguatan kapasitas dan pengalaman wartawan itu misalnya adalah magang wartawan Indonesia di media Korea Selatan dan sebaliknya, magang wartawan Korea Selatan di media Indonesia.
Kedua belah pihak akan menseleksi wartawan di masing-masing negara yang tertarik untuk mengikuti program magang ini, selain mencarikan perusahaan media tempat magang dilakukan.
Juga disepakati dalam pembicaraan itu bahwa teknis mengenai program magang akan dimatangkan dalam kesempatan pertemuan berikutnya di Korea Selatan. Rombongan PWI direncanakan berkunjung ke Korea Selatan pada akhir Juli mendatang.
Delegasi AWK tiba di Indonesia pekan lalu (Kamis, 24/5). Selama dua hari kunjungannya di Ibukota, mereka sempat berkunjung ke kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait kesiapan pemerintah Indonesia menyambut Asian Games 2018.
Selanjutnya, akhir pekan lalu (Sabtu, 26/5) rombongan AWK bertolak ke Pulau Dewata Bali. Selama di Bali rombongan wartawan Korea Selatan berkunjung ke kantor Pusat Pengendalian Operasi dan Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Provinsi Bali untuk mendengarkan penjelasan mengenai kesiapan Bali menjadi tuan rumah pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia.
Mereka juga mendapat informasi bahwa saat ini Bali sangat aman untuk dikunjungi meski erupsi Gunung Agung belum berhenti.
Secara khusus, teknologi dan kesiapan Pusdalops BPBD Bali dalam menangani turis asing dan lokal mendapat pujian dari wartawan Korea.
Di hari terakhir kunjungannya di Bali, PWI mengenalkan kawasan wisata Uluwatu kepada rombongan wartawan Korea Selatan. Keindahan alam Uluwatu dan eksotisme Tari Kecak jadi sajian penutup perjalanan mereka sebelum akhirnya kembali ke Korea Selatan pada Kamis dinihari (31/5). rilis/dey