JURNAL SUMBAR | Padang – Anak muda Indonesia yang aktivitas kemahasiswaanya di Universitas Negeri Padang (UNP) akan mendapat kesempatan magang di 10 negara-negara Asean, yaituThailand, Filipina, Vietndam, Myanmar, Laos dan Brunai Darusalam.
Namun untuk meraih kesempatan itu, para mahasiswa UNP mesti semakin aktif menggunakan bahasa internasional, yaitu Bahasa Inggris, karena program SEA-Teacher dan SEA TVat (Technical and Vocational Education and Training) mengunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Saat ini, aktivitas kemahasiswaan tidak boleh tidak harus bisa berbicara dengan Bahasa Inggris demi meraih masa depan yang lebih baik, serta perkembangan teknolog.
Beberapa waktu lalu, UNP telah melakukan kerjasasama dengan SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization), yang bergerak di bidang pendidikan dengan negara-negara di Asia Tenggara menjadi sasaran. Salah satu program dari SEAMEO ini adalah SEA-Teacher, yaitu program pertukaran mahasiswa jurusan kependidikan untuk melakukan praktik mengajar di negara-negara ASEAN. Sedangkan pertukaran mahasiswa kejuruan atau vokasi, programnya SEA – TVET ( Southeast Asia – Technical Vocational Education and Training) atau Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Kejuruan atau disingkat PPTK ke 10 negara ASEAN.
Rektor UNP, Prof Ganefri, Senin (30/7) saat pamitan 10 mahasiswa UNP yang akan dikirim pada dua program itu mengatakan, seratus mahasiswa yang ikut seleksi program SEA Teacher dan SEA TVET di lingkungan UNP hanya 10 orang yang dinyatakan lolos, seperti yang dilakukan UPT Layanan Internasional.
Adapun dari 10 mahasiwa itu, delapan diantaranya mengkuti program SEA Teacher, mereka adalah, mahasiwa FMIPA 3 orang ke Filipna yakni Indri Shofyana Putri ke Saint Paul University Surigao, Violanda Kenichi C ke Saint Lois University dam Ayu Wulandari ke MinSCAT.
Mahasiswa FIP dua orang ke Thailand yakni Mir Atul Aufa dan Dela Ulfa Amaris ke Rajabhat University. Sementara mahasiswa FBS dan FE masing-masing satu orang yakni Rukmala Dewi ke MinSCAT dan Donna ke Pagasinan State Unviersity. Sementara yang mengikuti program SEA TVET adalah mahasiswa FT yakni Febri Ramadhan dan Fajti Alvi. ke Thailand.
“Program ini sudah tahun ke-2 diikuti mahasiswa UNP. Mereka juga akan menjadi duta UNP selama mengikuti program ini,” ujar Rektor UNP, Prof Ganefri yang didampingi WR1, Prof Yunia Wardi, WR3, Prof Ardipal dan WR4, Prof Syahrial di Lt4 Gedung Rectorate Research Centre.
Pihak UNP mengapresiasi mahasiswa yang terseleksi program pertukaran mahasiswa magang ini, apalagi dengan personality cost, mereka begitu antusias. Namun untuk mendukung kegiatan pihak UNP juga memberikan insentif walaupun belum sepenuhnya.
Rektor UNP, Prof Ganefri menuturkan, program SEA Teacher dan SEA TVET adalah bagian dari menyukseskan 15 program studi Internasional. Untuk kepada Dekan selingkungan UNP diminta menyiapkan mitra join kurukulum dengan universitas selingkungan ASEAN, syaratnya minimal masuk 500 universitas word class.
“Kepada para dekan, mari kita tingkatkan penyiapan gurua ditingkat ASEAN. Untuk itu UNP kedepan akan kita siapkan pusat layanan digital dalam proses pembelajaran mahasiswa,” ujar Rektor UNP itu.
Pamitan mahasiswa yang dilaksanakan UPT Layanan Internasional, juga menghadirkan mahasiswa yang telah sukses mengikuti program ini pada tahun sebelumnya. Menutup acara itu, diakhiri dengan bersalaman dan foto bersama dengan pimpinan UNP. (Humas UNP/Agusmardi)