Pramono Anung: Demokrasi Khas Minangkabau Basis Demokrasi Indonesia

JURNAL SUMBAR | Padang – Demokrasi khas Minangkabau yang memiliki dua kelarasan yang mempertemukan dua kehendak yakni kehendak pemimpin dan kehendak yang dipimpin memiliki peran sangat fundamental dalam perkembangan demokrasi Indonesia.

Hal itu diungkapkan Pramono Anung, Menteri Sekretaris Kabinet saat memberikan memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP), Sabtu (20/10/2018) yang bertajuk “Demokrasi dalam Perkembangan Teknologi”

“Dalam perkembangan teknologi membawa perubahan signifikan dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi mendorong revolusi industri 4.0. Tidak saja dunia pendidikan, politik pun kena imbasnya,” kata Pramono Anung.

Pramono berharap demokrasi di Indonesia semakin matang, meski perjalanannya selalu diwarnai hingar-bingar. Kematangan demokrasi di republik ini diukur dari setiap pelaksanaan pemilihan umum, baik Pilkada, Pileg, dan Pilpres, yang selalu berjalan aman dan damai. Walaupun di tengah helat demokrasi itu diwarnai dengan suasana persaingan yang memanas antar pasangan calon.

“Pilkada serentak hingar bingar. Memang ada yang memanas. Tapi tak ada perpecahan atau konflik besar,” ungkapnya.

Menurut Pramono Anung, pelaksanaan pemilihan di Indonesia selalu menjadi perhatian negara-negara asing. Presiden Amerika Serikat Obama, Presiden China Xi Jinping, dan ada negara-negara asing lainnya, memuji perjalanan demokrasi Indonesia yang damai di tengah kemajemukan.

“Ada 714 suku di Indonesia, ada 514 kabupaten/kota dengan latar belakang masyarakat yang sangat majemuk. Ketika mereka melaksanakan pemilihan, semua berjalan damai. Ini yang dihormati oleh negara lain,” ulasnya.

Pramono Anung menuturkan, demokrasi di Indonesia telah berjalan pada jalur yang benar. Tak ada perlu yang dirubah. Hanya ada sistem yang perlu diperkuat.

“Keberagaman harus dijadikan kekuatan demokrasi di Indonesia. Kalau saat ini pertarungan isu di media sosial. Tapi hingar bingarnya terkait masalah hoaks politik. Jangan sampai hoaks yang tersebar di media sosial itu dijadikan isu memancing konflik,” harapnya.

Dalam kesempatan itu Rektor UNP, Prof. Ganefri mengaungkapkan Menseskab Pramono Anung merupakan politisi cerdas. Apa yang disampaikan layak dijadikan sebagai pembelajaran bagi mahasiswa dalam kehidupan berpolitik sehari-hari. Jaga kedamaian demokrasi di negara ini yang dipuji kematangannya oleh negara-negara asing.

Prof Ganefri juga menyebut UNP selalu memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswanya dalam rangka membangun alumni UNP yang lebih berkualitas. Meningkatkan wawasan dan kompetensi mahasisawa harus terus dilakukan, selain memberikan informasi keilmuanya. (Humas UNP/Agusmardi)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.