JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Tak hanya di Sawahlunto di Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat pun ada tanah yang bergerak. Diduga akibat hujan cukup deras mengakibatkan sejumlah tanah bergerak dan bergeser di Ranah Sigading, Kenagarian Padang Laweh Selatan, Kecamatan Koto VII.
Bukan hanya di di Ranah Sigading, Kenagarian Padang Laweh Selatan, Kecamatan Koto VII, tapi jalan menuju Hotel Sahid Bukik Gadang, Muaro Sijunjung juga rengkah dan bergerak sehingga memutuskan arus transportasi dari dan ke hotel milik Perusda Sijunjung itu.
Tak ayal, akibat jalan itu bergerak tak bisa dilalui kenderaan baik roda dua maupun roda empat. Peristiwa tersebut terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi sepanjang Jumat (2/11/2018) sore hingga Sabtu (3/11/2018) dinihari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sijunjung, Hardiwan, SIP, pada awak media Miggu (3/11/2018) membenarkannya. “Akibat pergerakan tanah mengakibatkan tanah amblas dan bergeser lebih kurang 30 hingga 40 cm. Itu di Ranah Sigading, Kenegarian Padang Laweh Selatan dan merusak 3 buah rumah,” terang Hardiwan.
Peristiwa tanah bergeser dan merusak tiga buah rumah warga itu terjadi pada jam 03.00 WIB Sabtu (3/11/2018).
Sedangkan tanah rengkah di Hotel Said Bukik Gadang, kata Hardiwan juga tidak bisa dilalui kenderaan. “Apa penyebab tanah bergerak hingga kini belum kita ketahui secara jelas, tapi yang jelas tanah rengkah akibat bencana alam yang dipicu intensiqtas hujan yang cukup tinggi,” ucap Hardiwan.
Namun menurut sejumlah pengamat, jika lokasinya miring bisa saja disebabkan erosi karena curah hujan. Lain halnya tanah lokasi datar dan dekat dengan lokasi aktifitas seismik bisa jadi itu pemicunya.
Kapolres Sijunjung, AKBP Haji Imran Amir, SIK, MH juga membenarkan informasi bencana alam yang melanda Sijunjung itu. “Ya, kita juga sudah dapat laporan dan nanti juga aka kita cek kesana,” ucap kapolres pada awak media, Sabtu (3/11/2018). saptarius/andri kampai