Guru Kima Se Kota Bukittinggi Ikuti Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar

JURNAL SUMBAR | Padang – Guru-guru Kimia Kota Bukittinggi mengalami kesulitan melaksanakan kurikulum 2013 sesuai dengan tuntutan kurikulum. Sehingga mutu pembelajaran menjadi rendah ketika Guru Kimia hanya terpaku pada bahan- bahan ajar yang konvensional tanpa ada kreatifitas untuk mengembangkan bahan ajar tersebut secara inovatif.

Ketua Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pendidikan Kimia UNP di Kota Bukittingi, Prof Ellizar, Senin (10/12) mengatakan dalam memberikan pelatihan bahan ajar Kimia bagu guru-guru MGMP Kota Bukittingi menyimpulkan, jika guru-guru Kimia di kota itu berani untuk melepaskan diri dari belenggu kemalasan dan mendobrak kebiasaan buruk itu dengan berupaya secara kreatif menciptakan bahan ajar sendiri, yang lebih menarik, lebih variatif, dan sesuai dngan konteks sosial budaya peserta didik, maka hal ini akan menjadi upaya yang inovatif dan sangat baik.

“Dan ini pulalah yang menjadi salah satu langkah penting untuk bisa memajukan kualitas pendidikan kita. Disamping itu, guru diharapkan bisa menerapkan metode yang sesuai dengan materi,” ujar Prof Ellizar didampingi Bayharti.

Epi

Dalam pelatihan itu, ditemukan kesulitan yang paling menonjol penemukan masalah dari bahan ajar yang tersedia, karena bahan ajar yang bersifat verbal telah menyajikan semua materi secara komplit. Untuk terlaksananya pembelajaran dengan pendekatan saintifik harus ditunjang dengan penggunaan bahan ajar yang disusun sedemikian rupa, sehingga sintak pembelajaran saintifik terlaksana sesuai materi yang disajikan dalam bahan ajar.

Prof Ellizar menjelaskan, pendekatan saintifik dapat dilakukan melalui discovery learning, Inquiry, problem based learning dan project based learning. Agar bahan ajar yang digunakan dapat lebih apilkatif dan inovatif maka dapat disusun materi yang dapat membuat siswa aktif belajar.

“Inovasi pembelajaran dan inovasi integrasi pendidikan karakter di dalam buku ajar akan dapat memberi peluang meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya.

Sementara itu Bayharti, mengungkapkan pendekatan saintifik dapat dituangkan dalam buku ajar kimia berupa pendekatan saintifik dalam bentuk kegiatan ilmiah. Inovasi pembelajaran yang dituangkan dalam buku ajar dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju pembaruan. (Agusmardi)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.