JURNAL SUMBAR | Payakumbuh – Gencarnya sosialisasi yang dilakukan Kesbangpol, pihak kepolisian serta BNNK dinilai efektif dalam menekan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di Kota Payakumbuh. Untuk itu kedepannya, sosialisasi bisa lebih ditingkatkan oleh Kesbangpol di Kota Payakumbuh terkait bahaya dan dampak narkoba di Payakumbuh.
Hal tersebut diungkapkan Iptu. Zulhendri, Kasatresnarkoba Polres Payakumbuh dalam kegiatan Forum Perangkat Daerah (FPD) yang digelar Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Payakumbuh disalah satu restoran di kawasan Kototangah, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Rabu (13/3).
Kegiatan tersebut juga dihadiri perwakilan Camat, Parpol, Bappeda, Kasat Intelkam yang diwakili KBO. Intelkam, Ipda. Arijas serta stake holder yang berkaitan langsung dengan Kesbangpol.
Menurut Zulhendri, sosialisasi dinilai cukup efektif dalam menekan peredaran dan korban penyalahgunaan narkoba. Sebab mereka akan menerima informasi terkait bahaya Narkoba bagi kesehatan serta ancaman hukum bagi pengedar maupun kurir Narkoba.
” Gencarnya sosialisasi yang dilakukan sangat berdampak pada turunnya jumlah kasus dan tersangka narkoba. Untuk itu kami menyarankan kepada Kesbangpol untuk meningkatkan anggaran sosialisasi pada tahun-tahun mendatang,” sebut mantan Kasat Reskrim Polres Pasaman itu.
Perwira yang kerap memimpin langsung Tim Opsnal Satresnarkoba Polres Payakumbuh dalam operasi penangkapan para bandar, pengedar serta kurir narkoba itu juga mengatakan bahwa, pada tahun 2017 lalu jumlah tersangka yang berhasil dibekuk sebanyak 60 tersangka dan 52 perkara.
Sementara Kepala Kesbangpol Kota Payakumbuh melalui Pelaksana Harian (Plh) Harlon yang membuka secara resmi kegiatan itu, dalam sambutannya memaparkan,capaian kegiatan yang telah dilaksanakan jajarannya selama tahun tahun 2018 serta kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2019 serta rencana kerja dan anggaran pada tahun 2020 nanti. Terkait anggaran tahun 2020, Harlon berharap masukkan dari peserta yang hadir, baik terkait masukkan program serta anggaran.
” Untuk tahun lalu realisasi anggaran kita mencapai 94 persen lebih, dan terkait anggaran sosialisasi narkoba kedepan akan terus kami tingkatkan. Untuk tahun ini anggaran sosialisasi narkoba kita naik menjadi Rp100juta lebih. Mudah-mudahan kedepan sosialisasi yang kita gelar bisa terus menekan jumlah kasus maupun orang yang ditangkap karena terlibat dalam peredaran maupun penyalahgunaan narkoba,” sebut Harlon.
Selain Harlon, peserta FPD lainnya menyebutkan bahwa pihaknya dan kelurahan juga akan meleksanakan Sosialisasi bahaya narkoba ditengah-tengah masyarakat.
” Sudah ada anggaran yang tersedia, baik di Kecamatan maupun di Kelurahan terkait sosialisasi bahaya narkoba, dan akan segera dilaksanakan ,” sebut Joni yang mewakili Camat Payakumbuh Utara. (Ridho)