Pembangunan UIII Dimulai, Syafrizal: 70 Persen Mahasiswa dari Luar Indonesia

840

JURNAL SUMBAR | Jakarta – Sebagai negara dengan pemeluk agama muslim terbesar di dunia, tentu memiliki tanggung jawab besar untuk menyebarkan agama Islam yang ‘rahmatan lil alamin’. Negara harus hadir dalam perkembangan sejarah Islam di Indonesia. Pembangunan Universitas Internasional Islam Indonesia (UIII) diharapkan mampu menjadi oase bagi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.

“Pemerintah ingin menyejajarkan UIII, dengan universitas Islam di luar negeri, seperti Al Azhar,” kata Kepala Biro (Karo) Umum Kementerian Agama RI, Syafrizal kepada Radar Depok.
Nantinya sebagian besar, yang belajar di UIII merupakan mahasiswa dari luar negeri.

“70 persen mahasiswa dari luar Indonesia, 30 persennya pribumi,” kata Syafrizal.

Harapannya, Mahasiswa yang belajar di UIII mampu mentranspormasi ilmu yang telah diperoleh. Namun demikian ungtuk mewujudkan UIII tidak mudah. Dengan luas tanah 142,5 hektar tentu banyak kendala yang dihadapi.
Namun demikian, karena bersifat Proyek Strategis Nasional, pembangunan UIII tidak lagi bisa dihentikan dengan menggunakan sistem kontrak multi years, yang berarti pembangunan dilakukan secara bertahap.

Setelah dilakukan pelelangan menurutnya, pembangunan dibagi menjadi tiga paket dengan melibatkan tiga kontraktor raksasa milik Negara. “Pengerjaan dilakukan secara multi years, yang berarti penganggaran juga akan dilakukan secara bertahap,” kata Syafrizal.

Menurutnya, pembangunan UIII dilakukan oleh tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pemenang lelang paket satu yang mengerjakan paket satu, yang meliputi gedung rektorat, gedung fakultas, dan kawasan tiga pilar, dikerjakan PT Waskita Karya.

Sementara paket dua yang mengerjakan pembangunan asrama mahasiswa, dan perumahan dosen, serta renovasi gedung RRI, dikerjakan PT Wijaya Karya (Wika), sementara pemenang paket tiga yang meliputi pekerjaan infrastruktur berupa jalan, jembatan, lampu penerangan, dikerjakan PT Brantas Abipraya.

“Diperkirakan proyek pembangunan UIII bakal selesai tahun 2024,” katanya.
Terpisah, Humas PT Wika, Daniel menjelaskan pihaknya telah bekerja sesuai dengan prosedur. Terlebih pada para pekerjanya, menurutnya Wika berkomitmen untuk menjunjung tinggi Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta pelaksanaan dan pengembangan sistem manajemen lingkungan dengan  menerapkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan OHSAS 18001 dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan ISO 14001.

“Wika selalu menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertujuan mempertahankan zero accident dalam semua praktikkerjanya,”ucapnya. rilis
editor: saptarius

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here