JURNAL SUMBAR | Dharmasraya – Alek kebudayaan terlama dan terbesar sepanjang sejarah Dharmasraya benar benar menjadi fokus perhatian Pemkab Dharmasraya. Selain menjadi bentuk perwujudan pelaksanaan visi bupati Sutan Riska dan Wabup H. Amrizal Dt. Rajo Medan, Festival Pamalayu juga merupakan kegiatan strategis dalam diplomasi Dharmasraya ke pentas nasional.
Itulah sebabnya Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan sejak beberapa waktu belakangan, bajibaku dengan kegiatan Festival Pamalayu. Salah satu kegiatan besar dalam festival segera dilakukan, yaitu Arung Pamalayu dan Talkshow Kemaritiman. Kegiatan ini akan dipusatkan di komplek candi Pulau Sawah, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung.
Untuk menyiapkan segala sesuatu di seputaran candi peninggalan kerajaan Swarnabhumi itu, Bupati mengerahkan masyarakat berikut aparatur sipil serta berbagai peralatan. Di kawasan seluas lebih 10 hektar itu didisain menjadi semacam mimbar raksasa yang bisa menampung 10 warga masyarakat yang bakal hadir dalam Arung Pamalayu dan Talkshow Kemaritiman. Karenannya, diperlukan persiapan cermat dan seksama. Dan persiapan itu langsung dipimpin oleh Bupati Sutan Riska.
“Seminggu ke depan ini saya akan berkantor di Pulau Sawah. Kepala OPD yang akan berurusan dengan saya sebaiknya di lapangan, termasuk para kepala bagian,” kata Sutan Riska dalam acara rapat kerja persiapan Festival Pamalayu di auditorium kantor bupati Selasa (10/9/19). Bupati menilai, persiapan lokasi Pulau Sawah tidak bisa dilakukan dengan main main dan harus serius dilakukan.
Lokasi Talkshow Kemaritiman yang akan dipusatkan di komplek Candi Pulau Sawah disiapkan sedemikian rupa menjadi arena yang luas, teduh dengan pepohonan asri dan dapat menampung hingga 10 orang. Untuk itu arena dibersihkan dari rerumputan dan semak belukar. Alur jalan disulap dengan menambahkan lapisan kerekel di atasnya dan juga masih banyak pekerjaan yang terkait dengan persiapan tersebut.humas
editor; saptarius