Gelar Musyawarah, Ratusan Warga di Tiga Jorong Nagari Lubuktarok Sijunjung Tuntut Pemekaran
JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Meski sudah hampir 10 tahun mengusulkan pemekaran nagari. Namun hingga kini tak juga terealisasi.
Tak ayal, pada Minggu (19/1/2020) malam, ratusan tokoh masyarakat, ninik mamak dan pemuda di tiga Jorong (Kototuo, Silalakkulik dan Padangbasiku-red) dalam Kenagarian Lubuktarok, Kecamatan Lubuktarok, menggelar rapat bersama di Masjid Jihad Jorong Kototuo menuntut adanya pemekaran nagari.
Acara yang dikemas Badan Persiapan Pemekaran Nagari (BPPN) Kototuo yang diketuai Jhondra Vikson dan Adrias Yahya Rajo Intan (sekretaris) itu berlangsung alot.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri unsur pengurus KAN (kerapatan adat nagari) Lubuktarok dan Polsek Lubuktarok itu berjalan sukses, lancar dan aman. Pertemuan yang digelar itu berdasarkan undang-undang No.6 tahun 2014 tentang desa serta aspirasi masyarakat di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
“Rapat ini dilaksanakan untuk menindak lanjuti hasil musyawarah masyarakat dan tokoh masyarakat Jorong Kototuo pada 14 Mei 2009 lalu di Mushola Fisabilillah tentang adanya wacana pemekaran nagari,”kata Adrias Yahya Rajo Intan.
“Hingga kini hampir 10 tahun belum ada tindak lanjut dari rencana usulan pemakaran itu. Padahal di nagari lain sudah banyak yang mekar. Kalau disegi kelengkapan administrasi sudah lebih dari cukup. Untuk itu kami berharap Pemkab Sijunjung untuk dapat mewujud keinginan masyarakat terhadap rencana pemekaran nagari ini,”kata tokoh masyarakat lainnya.
Menanggapi keinginan masyarakat di tiga jorong itu, Walinagari Lubuktarok Zuriatman pun tak mempersoalkannya, bahkan ia sangat mendukung.
“Saya selaku walinagari sangat mendukung adanya pemekaran di Lubuktarok. Memang sudah seharusnya Lubuktarok dimekarkan. Apalagi dari segi administrasi persyaratan pemekaran untuk Jorong Kototuo sudah sesuai tuntutan warga. Bahkan segala persyaratan administrasinya sudah cukup dan memenuhi syarat,”ucap Zuriatman menjawab awak media, Senin(20/1/2020). saptarius
