JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Lagi, bencana alam kembali terjadi di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Akibat intensitas hujan yang cukup tinggi membuat sejumlah sungai di daerah itu mengamuk.
Seperti halnya yang terjadi di Nagari Batu Manjulur, Kecamatan Kupitan pada Sabtu (8/2/2020) itu. Akibat banjir bandang tersebut, menyebabkan sebuah jembatan hanyut dan terputus dihantaman banjir Bandang di Nagari Batu Manjulur, Kecamatan Kupitan.
Tak hanya itu, sebuah rumah semi permanen dan puluhan pondok-pondok warga serta sejumlah hewan ternak di daerah itu juga terbawa arus Sungai Batanglawas yang hulu nya Batang Sirukam, Kecamatan Payungsikaki, Solok itu.
Selain di Batu Manjulur Kupitan, banjir juga melanda Nagari Lubuktarok Kecamatan Lubuktarok. Batang Sukam di nagari itu mengamuk hingga nyaris menghantam jembatan penghubung dari dan ke Jorong Tigo Korong menuju akses Puskesmas setempat.
Menurut informasi yang berhasil diterima awak media, banjir bandang melanda Batu Manjulur itu terjadi pada Sabtu (8/2/2020) bersamaan dengan meluapnya Batang Sukam di Lubuktarok.Wakil Bupati Sijunjung Haji Arrival Boy dan Kadis Kominfo Sijunjung, Rizal Effendi secara terpisah kepada awak media, Sabtu (8/2/2020) membenarkan peristiwa tersebut.
“Sesuai laporan kawan-kawan dari BPBD Sijunjung, akibat banjir bandang di Batu Manjulur tersebut menyebabkan satu buah jembatan hanyut terbawa arus. Kejadian itu terjadi pada pagi ini jam 05.35 WIB,”sebut Rizal.
Untuk mengantisivasi kemungkinan, pihak Pemerintahan Nagari Batu Manjulur telah mengevakuasi warganya ke tempat lebih aman.
Dari informasi yang diperoleh, akibat banjir bandang tersebut, kerugian yang didapati hasil data awal dengan kajian hitung cepat dan berdasarkan informasi dari nagari setempat; satu unit jembatan ambruk di hantam banjir bandang, transportasi putus total. Satu unit rumah penduduk semi permanent ukuran 6X6 hanyut terbawa arus sungai dan belasan pondok hanyut terbawa arus serta dua ekor ternak warga jenis sapi raib dibawa arus sungai.
“Satu ekor terjebak banjir bandang posisi ditengah sugai sulit untuk dilakukan evakuasi karna arus deras. Puluhan ekor kambing raib dibawa arus sungai, blum bisa d hitung jumlahnya,”jelas Kadis Kominfo Sijunjung. saptarius