Dihut PGRI, Guru Sijunjung Ikuti Workshop dan Seminar Nasional Bertajuk 10 Strategi Mengajar

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Memeriahkan HUT PGRI ke 75 dan Hari Guru Nasional (HGN) 2020, di Kabupaten Sijunjung, ditandai dengan Workshop dan Seminar Nasional bertajuk 10 Strategi Mengajar Terbaik New Normal dan Mendidik Anak dengan Cinta.

Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari (Selasa – Kamis, 17- 19/11/2020) di Gedung Pancasila, menghadirkan nara sumber, tokoh nasional Kak Seto.

Kegiatan yang bekerja sama dengan Indonesia Millennial Teacher Center (IMTC) diawali dengan wawancara Bupati Sijunjung, Drs.H. Yuswir Arifin, MM. Dt. Indo Marajo yang dipandu Mr. Hendrinalsky.

Seperti yang disebutkan Ketua PGRI Sijunjung, didampingi Sekretaris Witriadi dan Bendahara Purwani, disela sela pembukaan acara Selasa (17/11/2020) HUT PGRI dan peringatan HGN tahun ini dikemas beda dari tahun sebelumnya. Hal ini mengingat dimasa new normal PGRI memandang para guru harus dapat mencari inovasi inovasi baru dalam menjalankan Proses Belajar Mengajar (PBM)

Untuk menjawab tantangan itu, melalui IMTC, menghadirkan Pembicara Nasional Dr. Seto Mulyadi, M.Psi. Psikolog yang  akrab dipanggil Kak Seto. Selama dua jam pencipta nyanyisi Komo lewat ini mengisi Seminar dengan materi Mendidik Anak Dengan Cinta.

Kak Seto menyampaikan bahwa dalam mendidik, yang diperlukan adalah cinta dan hubungan batin dengan peserta didik. Guru tidak bisa memaksakan materi harus tuntas, namun disesuaikan dengan kondisi sang anak.

Dimasa new normal, menurut Pakar pendidikan anak usia dini ini, guru harus dapat mencari inovasi inovasi baru dan menyesuaikan dengan kemajuan zaman.

Dibeberapa wilayah yang sudah mendapatkan fasilitas dimasa pandemi akan berbeda dengan daerah yang penuh keterbatasan,” Disinilah peran guru yang harus bisa mengikuti arus kemajuan reknologi,” ujarnya dengan suara ke bapakan.

Dikatakan guru saat ini harus hebat,milliennial dan berprestasi. Namun semua guru tidak boleh meninggalkan dan.menanamkan rada cinta dan menciptakan suasana yang penuh gembira. Salah satu dicontohkan bagaimana proses mendidik dengan lagu, atau kalimat kalimat yang di lagukan sehingga dapat diterima dengan senang dan menyenangkan hati anak.

Suasana sangat mencair, karena dalam acara dari guru untuk guru itu dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada beberapa guru penggerak literasi.

Setidaknya ada 109 buku yang sudah diterbitkan oleh para guru dan di launching dihadapan Kak Seto, serta dihadiri oleh unsur Forkopimda, Kakan Menag, undangan lainnya Kadis Pendidikan Limapuluh Kota, Kota Sawahlunto dan Kadis Pendidikan Darmasraya. Selain pengurus PGRI Kabupaten dan Cabang, juga hadir pengurus PGRI Sumbar, Pengurus PGRI Sawhlunto, Pengurus MKKS SMP/MTs, K,3 S. SD.

Usai Kak Seto memaparkan materi, juga tampil Profesor Ganefri, Ph.D , rektor Univesitas Negeri Padang, Dra. Ernelia, M.Pd., seorang praktisi pendidikan dam Abdul Hakim El Hamidi, seorang motivator dan pengarang buku nasional.

Materi yang disajikan disiarkan langsung dari Gedung Pancasila dengan menggunakan teknologi tingkat tinggi ke sekitar 4000 guru untuk semua jenjang. ” Bahkan ada juga bergabung sekitar 280 guru dari Sawahlunto dan seratusan dari Dharmasraya.rilis

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.