JURNAL SUMBAR | Jakarta — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali telah melakukan pembicaraan langsung dengan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Olahraga Seluruh Indonesia (ISORI), Prof Dr H Syahrial Bachtiar hari ini, Rabu (16/12/2020) tentang kemitraan strategis Kemenpora RI-ISORI yang kuat serta upaya merancang grand desain olahraga Indonesia yang sedang dan pasca pandemi Covid-19 dimasa mendatang.
Menpora dan Ketua Umum Isori menyoroti pentingnya peningkatan kerjasama dalam merancang konsep pola pembinaan olahraga prestasi nasional yang dibuat bersama-sama, baik dari kementerian, KONI Pusat, KONI Daerah, Induk Organisasi Olagraga dalam rangka peningkatan kualitas manusia yang dalam upaya tercapainya prestasi atlet di single/multi event regional/internasional menjadi suatu program yang sangat penting dan strategis, serta mempunyai persepsi yang standar.
Menpora menyampaikan pujian atas upaya ata penerbitan buku Sistem Identifikasi Bakat dalam Olahraga yang dirancang untuk kemajuan prestasi olahraga jangka panjang.
“Saat ini peningkatan dan perkembangan prestasi olahraga nasional memerlukan proses pembinaan jangka panjang yang terencana dan terarah melalui pengelolaan yang baik dengan dukungan dana, sarana, dan prasarana yang memadai. Untuk mencapai hasil olahraga yang optimal harus diawali dari permasalahan olahraga, dilanjutkan dengan pembibitan calon atlet usia dini, melalui pembinaan secara berjenjang dan berkesinambungan dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan,” kata Menpora RI dalam perbincanganya dengan Ketua Umum Pengurus Pusat ISORI, Prof Syahrial Bachtiar.
Kegiatan Menpora RI bersilaturahmi dengan Ketua Umum Pengurus Pusat ISORI itu disaksikan Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora RI, Maifrizon.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat ISORI, Prof Syahrial Bachtiar menyampaikan keberadaan ISORI sangat penting demi kemajuan olahraga, karena organisasi ini wadah bagi sarjana atau lulusan ilmu keolahragaan.
“Sekiranya ISORI sebagai organisasi eksis memberikan masukan untuk kemajuan olahraga diyakini akan berdampak positif bagi kemajuan ara pembambangunan nasional keolahragaan dan hal itu telah terbukti pada tahun 1968,” ujarnya.
Menyoal bukunya, Syahrial menyebutkan Untuk memungkinkan pembinaan olahraga yang efektif dan efisien, salah satu faktor penting adalah tersedianya bibit olahragawan yang berbakat. Setelah itu kewajiban Pembina dan berbagai pihak terkait membantu proses pelatihan dengan bimbingan pelatih yang berpengalaman, memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan ilmu mendidik yang baik, tersedianya fasilitas latihan, serta motivasi dan komitmen dari seluruh pihak yang terkait dengan program pembinaan tersebut.
“Identifikasi bakat sangat penting dilakukan dalam memperoleh bibit atlet untuk mengetahui dan mengembangkan potensi mereka,” ujarnya (Agusmardi)