JURNAL SUMBAR | Batusangkar – Berkat ‘ Tangan Dingin ‘ Rektor IAIN Batusangkar Dr. Marjoni Imamora rencana alih status IAIN( Institut agama negeri Islam Negeri) menjadi UIN ( Universitas Islam Negeri ) Batusangkar In Sha Allah bakal terealisasi.
Terealisasinya alih status tersebut sesuai hasil penilaian tim penguji pada proposal dan kelengkapan administrasi alih status IAIN menjadi UIN Batusangkar sesuai yang dikemukakan dalam Focus Group Discussion (FGD) Kementerian Agama (Kemenag) RI di Jakarta, Kamis 11 Februari 2021.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.T., M.T menyampaikan IAIN Batusangkar telah memenuhi seluruh persyaratan alih status menjadi UIN berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 20 tahun 2020.
Seterusnya, Rektor IAIN Batusangkar Dr . marjoni Imamora mengetahui kabar baik itu langsung mengucapkan syukur ,Alhamdulillah atas dibacakannya keputusan dari Asessor Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN oleh Dirjend Pendis Kemenag RI,dan menyebutkan IAIN Batusangkar sebagai urutan no 1 dari 3 IAIN yang dinyatakan lolos.
Dikatakan Marjoni, sebelumnya, IAIN Batusangkar bersama 9 IAIN lain telah presentasi proposal Perubahan Bentuk PTKIN atau alih status dihadapan Asessor alih status yang ditunjuk Kementerian Agama RI, pada 8-9 September 2020 lalu.
Kemudian yang memenuhi persyaratan sesuai PMA no 20 Tahun 2020, adalah IAIN Batusangkar Dan dua m IAIN lain,yakni, (IAIN Bukittinggi, dan IAIN Cirebon). ” Insya Allah Proses ini akan dilanjutkan dengan visitasi lapangan oleh tim Asessor dengan mengunjungi IAIN Batusangkar Dan sembilan PTKI lain akhir Feb 2021 atau paling lambat awal maret tahun ini,” ujar Dr. Marjoni Imamora.
Untuk itu, Rektot Marjoni mohon doa dari keluarga besar IAIN Batusangkar dan masyarakat Sumatera Barat Khusus Tanah Datar serta Pimpinan Daerah Tanah Datar, agar IAIN Batusangkar mampu menyajikan data sesuai dengan yang disajikan pada presentasi proposal.
Menurut Pak Dirjend Pendis serta Pak Direktur Diktis, sebut Marjoni, hanya PTKIN yang memenuhi syarat sesuai PMA no 20 Tahun 2020 saja yang akan diusulkan ke MenPanRB.
Sementara menunggu hasil Proses alih status ini, sebut Marjoni lagi, pimpinan dan seluruh warga kampus tetap komit meningkatkan kapasitas seperti mempersiapkan Akreditasi Jurusan/Prodi serta APT, peningkatan Publikasi di scopus, prestasi mahasiswa.
Begitu juga melakukan upaya-upaya dalam melestarikan jurusan-jurusan dengan background keagamaan Islam yang sudah mulai kurang diminati melalui beberapa kebijakan seperti pemberian UKT yang paling rendah, bahkan gratis melalui mekanisme beasiswa KIP Kuliah dan Beasiswa Tahfizd.
Upaya itu, tukuk Marjoni, sudah lama dipikirkan, dan Insya Allah akan selalu dilestarikan melalui kebijakan serius, sehingga UIN Batusangkar akan muncul sebagai kampus yang bereputasi global, namun berkearifan lokal seperti menghasilkan cendekiawan Muslim atau ulama tetap nomor wahid, dan terus dilestarikan.
Hal ini, tekan Rekror Marjoni merupakan tanggung jawab Rektor dan seluruh jajaran pimpinan yang akan terus mengawal komitmen bersama secara professional – habede