JURNAL SUMBAR | Padang – Ribuan jamaah baik lingkup ASN dan Non ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Barat maupun masyarakat tampak hadir memadati Masjid Raya Sumbar dalam rangka Tabligh Akbar bersama Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon, Yahya Zainul Ma’arif atau yang lebih akrab di sapa Buya Yahya, Selasa (15/11/2022) malam.
Tabligh akbar ini merupakan safari dakwah yang dilakukan Buya Yahya Albahjah di tiga titik daerah di Sumatera Barat, yakni di Masjid Raya Sumbar, Masjid Al Hidayah Sijunjung, dan Masjid Istiqlal Muaro Sijunjung.
Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi pernah mengatakan pada acara tabligh akbar sebelumnya, bahwa acara seperti ini memang cocok untuk dilaksanakan di Mesjid Raya Sumbar. Masyarakat akan mudah mencari tempat dan ramai mengikuti.
Kedekatan dan jalinan silaturahmi antara gubernur dan Buya Yahya juga sangat terlihat. Bahkan sepanjang acara tabligh akbar, dan saat berceramah, Buya Yahya mengajak gubernur turut mendampinginya
Pada kesempatan tabligh akbar tersebut, Buya Yahya dalam tausiahnya menyampaikan, satu diantara ilmu yang paling penting untuk kehidupan manusia yaitu, ilmu mengenai menata hati diri sendiri.
“Maka saat ini ilmu yang penting kita hadirkan yaitu ilmu menata hati. Karena kita sering dihadapkan dengan permasalahan hati yang menimbulkan permusuhan atau dengki,” kata Buya Yahya.
“Nabi rindu pada hamba-hambanya yang penuh cinta, maka hidup dengan penuh cinta dapat membangun dunia ini untuk melestarikan semesta dengan sebaik-baiknya bukan dengan kebencian, dendam, dan hasut,” lanjut Buya.
Kemudian ia melanjutkan, jika ingin membangun dan menata hati perlu ada dasarnya, yaitu dasar iman kepada Allah serta menyadari bahwa kita adalah umat Nabi Muhammad SAW.
“Untuk menghadirkan rasa kasih sayang di hati manusia, yaitu dengan merenungkan bahwasanya di padang mahsyar nanti manusia yang hidup dengan cinta, tanpa benci dan dendam itu berkumpul di suatu tempat mendapatkan perlindungan oleh Allah SWT. Oleh sebab itu kita perlu fokus mendoakan seseorang (yang telah mendzolimi kita) dengan doa kebaikan,” tutur buya.
Ia berharap dan mendoakan para jemaah yang hadir semoga tetap menjadi orang yang rendah hati dan penuh cinta.
“Semoga pulang dari acara ini, kita semua senantiasa menghilangkan sifat kesombongan”, Tutur Buya Yahya. (via/ssy/MMC)
Dinas Kominfotik Sumbar