Bawaslu Sawahlunto Temukan Delapan Kategori Pemilih TMS Saat Lakukan Uji Petik Coklit Daftar Pemilih

JURNAL SUMBAR |Sawahlunto – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Sawahlunto temukan Delapan kategori pemilih Tidak Memenuhi Sarat (TMS) berdasarkan hasil pengawasan de facto dan uji petik pada masa pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan oleh Pantarlih Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Hal itu diungkapkan Divisi Pencegahan Bawaslu Sawahlunto, Fira Hericel kepada awak media, Selasa (4/4/2023) di Kantor Bawaslu.

“Secara umum telah kita sampaikan saran perbaikan secara tertulis maupun lisan kepada KPU dan telah ditindaklanjuti. Hal ini merupakan upaya pencegahan Bawaslu agar proses Coklit sesuai dengan ketentuan sebagaimana termuat dalam PKPy no 7 tahun 2022 jo. PKPU No 7 tahun 2023,” katanya.

Sebelumnya sebut Hericel, Bawaslu beserta jajaran adhock ditingkat kecamatan, kelurahan dan desa telah melakukan uji petik untuk menguji faktualisasi Coklit yang dilakukan jajaran KPU dari aspek prosedur dan akurasi.

“Bawaslu mampu menguji 73 persen pemilih atau sejumlah 35.994 pemilih dari keseluruhan jumlah 49.187. Artinya strategi uji petik ini sangat efektif menguji kualitas hasil coklit sekaligus mampu menyasar pemilih wilayah rentan,” ungkapnya.

Adapun 8 kategori TMS yang masih masuk sebagai daftar pemilih diantaranya, jumlah pemilih salah penempatan TPS 1.624 orang, jumlah pemilih yang meninggal 392 orang, jumlah pemilih yang tidak dikenali 106 orang, jumlah pemilih pindah domisili 181 orang, jumlah pemilih bukan penduduk setempat 1 orang, jumlah pemilih prajurit TNI 8 orang dan jumlah pemilih yang anggota Polri 8 orang.

“Selain pemilih TMS, bawaslu juga mencatat dua kategori pemilih yang perlu mendapat perhatian, yakni jumlah pemilih disabikitas sebanyak 361 dan jumlah pemilih belum memiliki KTP -sl tapi memiliki kartu keluarga (KK) sebanyak 718 orang,” ungkapnya.

Sementara ketua Bawaslu Kota Sawahlunto Dwi Murini mengungkapkan, pihaknya dalam menjalan tugas dan fungsi sebagai lembaga pengawasan Pemilu mengedepankan ke traparansian sehingga Bawaslu senantiasa menjadi lembaga yang terpercaya.

“Kita ingin semuanya terlaksana dengan baik. Dan peran serta media dalam mempublikasi juga sangat menentukan keberhasilan dalam penyelenggaran dan pengawasan Pemilu,” katanya yang juga didampingi Divisi penanganan pelanggaran Arlin Junaidi,” kata Dwi. Kiy

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.