JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Dari data Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lubuktarok, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, ditemukan seorang balita diduga terkena gizi buruk di Jorong Padangbasiku, Nagari Lubuktarok.
Selain dugaan gizi buruk, ternyata juga terungkap ada sebanyak 142 balita terkena stunting.
“Akhir-akhir ini memang ada penambahan stunting di wilayah Puskesmas Lubuktarok. Jumlahnya mencapai 142 orang atau 10,6 persen,”kata Kapus Lubuktarok Gusnidar,S.ST kepada Jurnalsumbar.Com, Rabu (3/5/2023).
Sayangnya, pihak kecamatan tak mendapat informasi tersebut. “Kok kami tidak tahu dan mereka (pihak Puskesmas-red) tak memberi tahu,”ujar sebuah sumber di kantor Camat Lubuktarok, Rabu (3/5/2023).
Namun pihak Dinas Kesehatan Sijunjung juga tak menapik laporan tersebut. Bahkan sebelumnya, ia meminta untuk tidak diberitakan.
Tapi, pada Kamis (4/5/2023) sumber tersebut menyebutkan pihaknya telah turun kelapangan. “Tim gizi bersama BazNas sudah menyalurkan bantuan bersama Dinas Kesehatan,”ucap sumber itu.
Kepala Dinas Kesehatan Sijunjung, drg. Ezwandra, yang dihubungi Jurnalsumbar.Com, via telepon selularnya, Kamis (4/5/2023) menyebutkan telah mendapat laporan dugaan gizi buruk tersebut.
“Saat ini tim dari Dinkes Sijunjung termasuk tim gizi daerah turun kelapangan. Kita belum bisa menyimpulkan secara pasti, apakah gizi buruk atau bukannya. Nanti akan kita kabarkan hasilnya, karena tim sedang menuju kesitu (tempat balita terduga gizi buruk-red) tersebut,”ucap Ezwandra.
Soal adanya penambahan stunting, Kadis Kesehatan Sijunjung juga akan mengeceknya. “Sebab, data itu dari Februari, jadi akan kami cek dulu,”tambahnya.
Sekedar reperensi, permasalahan ekonomi yang rendah menjadi faktor dominan dialami banyak keluarga, sehingga memengaruhi kondisi gagal tumbuh pada balita mereka karena kurangnya asupan.
Sementara Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BazNas) Sijunjung, H.Hidayatullah,Lc, membenarkan telah memberi bantuan via UPZ Dinas PPKB Sijunjung.
“Iya, itu kan tanggungjawab kita bersama, baik penanggulangan stunting maupun gizi buruk dan masalah lainnya tetap kita beri bantuan,”ucap mantan Ketua MUI yang juga mantan Wakil Ketua Yanlik Sijunjung itu, Kamis (4/5/2023).*