JURNAL SUMBAR | Padang – Tokoh masyarakat Sumbar, Epyardi Asda, diundang sebagai tamu dalam pengajian bulanan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Padang di Masjid Al-Hakim, Padang, Sabtu (21/9/2024). Dalam kegiatan itu ia bersilaturahmi dengan sekitar 400 orang anggota jemaah pengajian tersebut.
Karena masih dalam suasana peringatan Maulid Nabi, Epyardi bercerita tentang keteladanan dari Nabi Muhammad sebagai pemimpin. Ia mengatakan bahwa Nabi merupakan seorang berakhlak mulia dan memiliki kecerdasan luar biasa sebagai pemimpin sehingga dihormati oleh masyarakat.
Epyardi mengingatkan jemaah pengajian untuk selalu mencontoh akhlak Nabi.
Dalam kegiatan itu Epyardi juga menceritakan kisah hidupnya kuliah Pendidikan Perwira Pelayaran Besar di Semarang hingga menjadi kapten kapal internasional di Singapura selama sebelas tahun. Kemudian, ia bercerita bahwa ia menjadi anggota DPR tiga periode dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), lalu menjadi Bupati Solok.
“Demi Allah, saya menjadi bupati bukan untuk mencari uang karena uang saya sudah lebih dari cukup dari beberapa perusahaan saya. Saya menjadi bupati untuk mengabdi kepada masyarakat sebab ingin mencari amal untuk bekal akhirat,” ucapnya.
Epyardi menyebut bahwa selama menjadi bupati, ia tidak pernah mengambil gajinya. Ia menyumbangkan gajinya untuk fakir miskin dan anak yatim serta orang yang membutuhkan. Ia juga menurunkan biaya rumah tangga rumah dinas Bupati Solok dari Rp25 juta menjadi Rp5 juta setahun. Rp5 juta tersebut merupakan biaya minimal yang dibolehkan menurut aturan karena biaya rumah tangga rumah dinas bupati tidak boleh dikosongkan walaupun Epyardi ingin mengosongkannya.
Setelah pengajian itu, Epyardi dikerumuni oleh ibu-ibu pengajian. Mereka bergantian meminta berotot dengan Epyardi. Salah satu peserta pengajian itu mengatakan bahwa selama menjadi anggota DPR dari PPP, Epyardi membawa banyak program keagamaan ke Sumbar.
Ketua BKMT Padang, Salmadanis, mengatakan bahwa pihaknya sekali sebulan mengadakan pengajian rutin. Dalam sekali pengajian, sekitar 400 orang peserta mengikutinya.
“Total anggota BKMT Padang 10 ribu orang. Kalau hadir semua, tidak muat di masjid ini,” ucapnya. (Adib)