Banjir Bandang Menghantam Lima Nagari di Sumpurkudus Sijunjung, Terparah di Silantai

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Disaat warga sedang tertidur pulas, tiba-tiba aliran sungai sealiran Sumpur di Kecamatan Sumpurkudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat itu meluap.

Banjir Bandang yang terjadi pada Senin (11/11/2024) malam sekitar pukul 23.36 WIB, seperti dilaporkan salah seorang warga di Chanel YouTube di Grup WhatsApps (WA) Sijunjung Hebat itu, menyebutkan banjir telah merendam lima nagari di daerah itu.

Dilaporkan, banjir Bandang yang merendam ratusan rumah warga itu menghanyutkan sejumlah material, seperti kayu – kayu besar, berikut bebatuan, karikil dan merendam ratusan hektar sawah warga yang akan ditanam.

Ribuan ternak warga juga dihantam banjir. “Tinggi air mencapai setinggi dada orang dewasa. Masjid dan kantor Wali Nagari Silantai juga terendam,”kata warga bernama Andri dalam Chanel YouTube nya itu melaporkan secara langsung dalam kegelapan malam itu.

Warga berharap adanya segera bantuan dari pemerintah, baik itu dari Pemkab Sijunjung, Pemprop Sumbar maupun Pemerintah Pusat.

“Ini banjir terparah sepanjang sejarah yang telah merendam lima nagari. Yakni, Nagari Sumpur Kudus, Nagari Sumpur Kudus Selatan, Nagari Silantai, Nagari Unggan dan Nagari Mangganti. Terparah di Nagari Silantai,”warga.

Menurut salah seorang warga, banjir tersebut juga pernah tejadi pada tahun 1957.

Ini kutipan pengakuan warga rantau,: Innalillahi wainnailauhi rojiuun, kami dari rantau turut berduka atas musibah banjir ini.
Banjir seperti ini pernah juga terjadi pada tahun 1957 sehingga beberapa aliran Batang Sumpu berobah mulai dari Unggan Bukik/ Lubuak Tojun sawah-sawah tertimbun material batu dan di Batang Kinkin, dulu batang Sumpu dikaki bukit dan saat ini dipinggir jalan serta aliran Batang kinkin dan jalan sekarang masih tersisa sehingga aliran dulunya dalam sekarang dangkal.demikian juga di Sisawah bbrp sawah tertimbun , apakah dapat ditaruko lagi tapi di Lubuak Tojun saya dengan ayah masih sempat taruko lagi.waktu sy ke Sisawah pelajar masih menggunakan lahan bekas banjir 1957 utk berkemah dan kami dengan pak Tamar Syukur pernah mengingatkan banjir,”kisah warga bernama Juwir Jamjam dalam grup WhatsApp Sijunjung Hebat itu, Selasa (12/11/2024).

Semua akses jalan menuju kelima nagari itu terendam banjir Bandang. Hingga berita ini tayang belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait. *

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.