Pemkot Bengkulu Keluarkan SE Atasi Antrian Panjang di SPBU Dampak Kelangkaan BBM

JURNAL SUMBAR | Bengkulu – Setelah hampir dua Minggu kota Bengkulu langka Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan antrian panjang terjadi setiap SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), antrian panjang tidak hanya terjadi di SPBU saja akan tetapi antrian juga terjadi di Pertamini atau tingkat pengecer.

Pada Rabu, 28 Mei 2025, sekitar Jam 12.00 Wib jurnalis Jurnal Sumbar Jon Aidi Patopang kembali memantau antrian BBM seperti di SPBU Kampung Bali Kota Bengkulu antrian untuk pengisian BBM jenis pertalite tidak kelihatan disebabkan minyak di SPBU kampung Bali kosong sementara antrian terjadi pada jalur pengisian BBM jenis Pertamax, terpantau antrian untuk pengisian Pertamax tidak begitu panjang baik kendaraan roda empat maupun roda dua.

Kemudian jurnal Sumbar melanjutkan pemantauan ke SPBU tanah patah kota Bengkulu, di SPBU tanah patah agak berbeda dengan SPBU kampung Bali, antrian masih terjadi baik roda dua maupun roda empat. Pada jalur minyak bersubsidi Pertalite kendaraan roda empat panjangnya antrian sekitar 1 km dan kendaraan roda dua lebih kurang 500 meter. Sedangkan di jalur antrian Pertamax kendaraan roda empat mencapai 0,5 km sementara antrian roda dua lebih kurang 250 meter.

Ketika Jurnal Sumbar bebincang bincang dengan salah seorang pengantri di SPBU Tanah Patah Kota Bengkulu, Eko ….yang antri di jalur Pertamax mengatakan ” tadi saya lewat sini kemudian melihat antrian pendek saya masuk antrian tadi sekitar 200 meter sekarang kebelakang mungkin suda 500 meter kali ya, sekitar setengah jam lah tar lagi mungkin ngisi ” kata Eko mengakhiri percakapan kerna kendaraan didepan sudah bergerak maju.

Jurnalis jurnal sumbar.com sempat juga berbincang bincang dengan pengantri berikutnya Udin .. yang antri dijalur pertalite.

“Saya tadi sampai disini sekitar setengah jam yang lalu antrian baru sekitar 100 meter sekarang antrian di belakang saya ini coba lihat di belakang masih panjang ya sekitar 500 meteran tapi sekarang sudah lancar dan tidak seperti hari hari sebelumnya dan cepat lagi pergerakanya, mungkin ini akibat adanya pembatasan pengisian maximal 25 ltr per kendaraan roda empat dan 5 ltr untuk kendaraan roda dua” kata Udin mengakhiri bincang kami.

Ketika jurnal Sumbar berbincang dengan Andhika petugas SPBU ” karang pengisian pertalite dan Pertamax dibatasi, pertalite maksimal 25 L dan Pertamax Rp.350.000.- perunit mobil dan motor maximal 5 L .” Kemudian Adoka melanjutkan tadi malam kita operasional sampai subuh kerna BBM masih ada dan kemudian dilanjutkan pagi ini sampai persidaan masih ada” kata Adhika mengakhiri percakapan.

Di SPBU juga terlihat petugas Satpol-PP kota juga ikut mengatur antrian sehingga antrian lancar dan aman ini sesuai dengan surat edaran walikota Bengkulu nomor 19/tahun 2025 tentang upaya mengatasi Antrian panjang di SPBU dampak kelangkaan BBM di kota Bengkulu salah satu nya menintrusikan Satpol-PP untuk menjaga antrian di SPBU.
Isi surat edaran walikota kota Bengkulu tersebut ada 5 poin.

Kita berharap semoga dengan kebijakan yang dibuat pemerintah daerah maupun Pertamina menjadi solusi mengenai BBM di Provinsi Bengkulu sehingga kembali menjadi normal.
Jon patopang

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.