Staf Ditjend Kemenkumham Turun ke Sijunjung Usut Kaburnya Tahanan Lapas

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Pasca bergolaknya di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Muaro Sijunjung, Sumbar, kelas IIB, pada Minggu (17/9/2017) siang kemarin, tim khusus Dirjend Menkumham RI turun ke Sijunjung.

Meski suasana mencekam, namun tamu di Lapas kelas IIB, sejak sejak siang terus berdatangan membesuk para tahahanan.

Satu persatu tamu itu diperiksa termasuk bawaannya. Bahkan di antara tamu itu juga ditemui uang dan cincin emas yang jumlahnya cukup lumayan.

“Setiap tamu yang datang kami periksa,” kata seorang petugas menjawab Jurnal Sumbar, Senin (18/9/2017) di balìk jendela Lapas tempat antrian tamu.

Ketika ditanya Kepala Lapas (Kalapas), petugas ìtu mengatakan Kalapas sedang ada tamu dari Ditjend Kemenkumham. “Tunggu dulu pak, entar lagi disampaikan pada Kalapas,” ujar petugas itu menambahkan.

Selang beberapa menit kumudian, keluarlah pria jangkùng cukup tampan sambil tersenyum menyapa. Seketika ia pun menyapa dan awak Jurnal Sumbar pun memperkenalkan diri tanpa bèrbasa-basi.

Meski sempat kaget, saat ditanya tamunya, sambil berdirì dari dèpan Lapas itu pun Kalapas Muaro, Marten mengangguk memberi isyarat ia ada tamu. “Memang benar, lagi ada tamu dari staf Ditjend,” jawabnya singkat tanpa menyebut siapa tamunya.

Namun diraut wajah Marten terlihat ia sangat sibuk. Apalagi ketika ditanya soal tahanan yang kabur dan yang berhasil ditangkap poĺisi, Marten hanya mengatakan, “Jumlah yang sudah ketangkap 6 orang,” jawabnya sambìl minta nòmor WA awak Juŕnal Sumbar.

Epi

Terkait soal bergolak dan bersimbàh dàrah akibat Sajam, Marten pun terlihat kaget. “Biasalah itu, soal senjata tajam juga bisa dibuat,” jawabnya enteñg tanpa banyak bicara.

“Ini saya lagi mempersiapan kronologinya, nanti saya kirim,” tambahnya sambil berlalu.

Pasca kaburnya 12 tahanan di Lapas Muaro itu, membuat jajaran Polres Sijùnjung ekstra kerja keras memburù para tahanan. Dari 12 tahanan itu, 6 orang sudah berhasil dirangkap polisi.

“Memang bènar, 6 sudah ditangkap dan sekarang sudah kembali ke sel dan sisanya dalam pengejàran,” kata Kalapas Muaro, Marten.

Sejak Lapas Muaro bergolak, polisi dan Pòlisi Mìliter Sijunjung pun melakukan swiping dan penggeledahan termasuk memeriksa ruang tahanan paďa Minggu (17/9/2017) itu. Namun sejak Senin siang (18/9/2017) tadi tak lagi terlihat ada tanda-tanda peñjagaan dari polìsi. Yang ada hanya petugas lapas.

Kuat dugaan, dari 6 tahanàn yang berhasil ditangkap merupakan otak dari perencanaan pelarian para tahanan itu. Meski begitu, belum ada keterangan resmi baik dari Polisi maupun dari Lapas.

Tahanan yang ditanģkap ķetika itu ada yanģ berada di Muaŕobodi dan Kawasan Pasar Gembok saat berada di jalan meñunggu mobil. “Dua daŕi tahanan yañg ditanģkap itu saat berada sedang asyik nonton randai,” ujar sumber di Lapas.

Ke-enam tahanan yang berhasil ditangkap tersebut adalah Ardianto, Eki Nofrina, Nasrul Ependi, Randi dan Risman Saogok, kelima tahanàn tersebut merupakan warga binaan kasus narkoba. Sedangkan satu orang yang bernama Junaedi dihukum karna kasus asusila.

Meski sudah menangkap 6 tahanan, jajaran Polisi Resort (Polres) Sijunjung, sejak Minggu sore hingga berìta ini tayang, terus memburu keberadaan tahanan yang kabur dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) kelas IIB Muaro Sijunjung, Sumbar. Saptarius

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.