Walau Terjatuh, Juara Bertahan TdS Berhasil Pimpin Klasemen

JURNAL SUMBAR | Sawahlunto – Meski gagal menang di Stape 2 Tour de Singkarak (TdS) 2017, pemegang gelar juara dari tahun 2009 hingga 2011, Ghader Mizbani berhasil meraih posisi teratas di klasemen sementara balapan musim ini.

Pembalap yang memperkuat tim Tabriz Shahrdari Team Iran tersebut berhasil menduduki puncak klasemen sementara untuk klasifikasi umum dengan total waktu yang dibukukan selama 6 jam 36 menit 3 detik sejak etape pertama kemarin.

Pada klasifikasi ini, ia berhasil menggeser pembalap asal Jerman Robert Muller yang memenangi etape 1 kemarin.

Pada etape kedua ini, pemenang etape pertama tersebut hanya mampu finish di posisi ke 17 sehingga tidak mendapatkan poin satupun, sedangkan Mizbani harus puas menyelesaikan balapan di posisi ke tiga setelah terjatuh satu kilometer jelang finish.

“Mizbani memberikan catatan yang bagus saat balapan sprint dan tanjakan King Of Montain, jadi dia berhak berada di posisi teratas klasemen,” kata Race Director Tour de Singkarak, Jamaludin Mahmood.

Sementara untuk posisi kedua klasemen sementara klasifikasi umum ditempati oleh pemenang etape ke dua yakni Daniel Whitehouse yang memperkuat tim CCN Cycling Team Laos dengan catatan waktu 6 jam 37 menit 38 detik.

Kemudian untuk peringkat ke tiga ditempati oleh rekan setimnya Mizbani, Khalil Khorshid asal Iran dengan total perolehan waktu 6 jam 37 menit 46 detik.

Epi

Sebelumnya, sebanyak 101 pembalap menempuh balapan sejauh 155,9 kilometer dari Painan Pesisir Selatan ke Kota Sawahlunto pada hari ini. Jika pada etape pertama pembalap hanya menempuh balapan sprint saja, hari ini, pembalap menempuh dua tipe balapan, yakni balapan menanjak (KOM-King Of Montain) dan Sprint.

Balapan sprint pertama dihadapi pembalap di Tarusan, atau 19 kilometer setelah start dari Painan. Kemudian setelah itu, pada kilometer ke 46 tepatnya di kawasan Bungus Teluk Kabung, pembalap menempuh balapan menanjak di ketinggian 179 MdPL.

Balapan menanjak selanjutnya yakni di kawasan Bukit Lampu, di lokasi ini tanjakan sedikit lebih rendah yakni di ketinggian 162 MdPL.

Pada kawasan tersebut ratusan pembalap balapan ditemani pemandangan pelabuhan Teluk Bayur dan laut lepas Kota Padang dari ketinggian.

Setelah melintasi dua tanjakan berkategori 4 tersebut. Pembalap kembali melanjutkan balapan sprint di kawasan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang.

Lepas dari Kota Padang menuju Kota Solok, pembalap kembali dihadapkan dengan balapan menanjak yang berkategori 1 alian KOM-Summit. Disini pembalap bakal menanjak di ketinggian 1122 MdPL.

Dari sana, pembalap bisa sedikit bersantai hingga di kilometer ke 122 tepatnya di kawasan Selayo, Solok. Disana balapan sprint ke tiga sudah menanti sebelum pembalap memasuki finish di Lapangan Segitiga Kota Sawahlunto. erka

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.