Di PSKW Andam Dewi, Kolaborasi Raja dan Ratu Penyair dengan Fris Talenta Berbuah Airmata
JURNAL SUMBAR | Padang – Untuk mengembalikan makna bersastra, sebagai salah satu media untuk mengobati kehidupan agar tidak terjadi dekadensi budaya dalam kontinuitas peralihannya, maka penyair Pinto Janir dan Sastri Bakry melakukan kunjungan ke Panti Sosial Karya Wanita Andam Dewi, Nagari Sukarami, Kabupaten Solok, pada hari Jumat 29/12/2017.
Kunjungan yang berlangsung dari jam 14.00 – 16.30 WIB ini dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran oleh salah seorang peserta rehabilitasi, dan diisi dengan tausiyah serta hiburan seni dan sastra. Acara dikemas dalam bentuk edukasi moral bagi para peserta rehabilitasi. Kegiatan ini diprakarsai oleh Himpunan Wanita Karya (HWK) Sumatra Barat.
“Kami berterimakasih atas kunjungan ini. Saat ini PSKW Andam Dewi dihuni oleh 23 peserta rehabilitasi, hasil dari operasi SATPOL PP di berbagai daerah Sumatra Barat. Mereka dibina dengan pendekatan religius dan pembekalan keterampilan. Target kami, keluar dari sini mereka bisa baca Al-Quran,” kata Drs. Syahbana, Kepala UPTD PSKW Andam Dewi Sukarami, pada kata sambutannya.
Penampilan Pinto Janir si Raja Penyair membawakan puisi musik berjudul ‘Cerita Nirmala Malam’ membuat mata para penghuni panti berkaca-kaca. Sementara itu, ‘si Ratu Penyair’ Sastri Bakry tampil membawakan beberapa lagu hiburan dan religi. Penampilan mereka diiringi oleh permainan musik Fris Talenta (Fris Okta Falma), musisi muda Sumatra Barat yang baru saja menyukseskan panggung hiburan pada acara pembukaan dan penutupan MTQ Nasional Tingkat Sumatra Barat tahun 2017. Kesuksesan acara tak lepas dari peran One Chantik (MC kondang Sumatra Barat) dalam membawakan acara.
“Kita mengusulkan, sebagai tindaklanjut dari kegiatan ini, agar di panti ini juga diprogramkan kegiatan pelatihan bidang kepenulisan, lalu ekspresi dari tulisan mereka kita madingkan, sehingga hari-hari mereka di panti makin bermanfaat. Dan semoga, dari sini muncul penulis-penulis berbakat. Kita tuntun mereka untuk menulis puisi, cerpen, dan novel. Bahkan, kalau bisa, kita latih mereka dengan kepandaian jurnalistik. Hal ini tentu bisa menjadi bekal keterampilan bagi mereka untuk hidup dengan baik pasca rehabilitasi,” usul Pinto Janir pada Syahbana.
Yasnida Syamsuddin dari Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Sumatera Barat yang juga tampil menyampaikan tausiyahnya pada kegiatan ini mengatakan, bahwa setiap orang punya masa lalu dan tidak ada yang bebas dari dosa, namun bagaimana kita berusaha untuk membenahi diri setiap waktu, agar tidak lagi terbius bujukan setan.
Sebagai tanda kunjungan, HWK Sumbar menyerahkan cinderamata berupa sejumlah pakaian, mukenah, buku, dan lainnya. Hasil pengumpulan sumbangan dari ibu-ibu HWK Sumbar dan Sumbar Talenta, yang dikoordinir oleh Hj. Chairita Chaidir. Dan PSKW Andam Dewi pun membalas dengan cinderamata dari hasil kerajinan tangan para peserta rehabilitasi. Serah terima dilakukan oleh Dra. Hj. Sastri Yunizarti Bakry, Akt. M.Si. CA. QIA., Ketua HWK Sumbar, dengan Drs. Syahbana.
Di sela acara Syahbana juga mengatakan, para peserta rehabilitasi saat ini berada pada usia produktif, antara 18 hingga 45 tahun. Sebelumnya, banyak dari keluarga tidak tahu dengan perilaku mereka, dan histeris setelah penjaringan. Lalainya pengawasan orangtua dan mamak (paman) jadi ruang bagi mereka untuk berperilaku salah, yang berawal hanya karena keinginan untuk memenuhi gaya hidup.
“Kami berharap masyarakat dapat membantu mengembalikan kepercayaan diri mereka setelah kami kembalikan ke tengah masyarakat. Kepada pemerintah kami membutuhkan anggaran untuk merenovasi bangunan panti,” kata Syahbana. (Dilaporkan oleh MUHAMMAD FADHLI)