Wagub Nasrul Abit: Pembangunan Jalan Membuka Akses dan Memajukan Daerah Terisolir

JURNAL SUMBAR | Pasaman – Tim Safari Ramadhan Provinsi Sumatera Barat yang dipimpin Wakil Gubernur Nasrul Abit kunjungi Masjid Al Taqwa di Jorong Pandam, Nagari Limo Koto, Kecamatan Bonjol, Kabupaten, Selasa (29/5/2018).

Dikesempatan itu Wagub Nasrul Abit mengatakan, pembangunan jalan merupakan upaya membuka akses daerah tertinggal, terutama tentu jalan yang berkaitan dengan kewenangan pemerintah provinsi. Saat ini ada perencanaan jalan Bonjol-Suliki yang panjangnya tinggal 8 km lagi dan jalan Marpat Tunggul-Pekanbaru hanya tinggal 4 km lagi yang butuh penyelesaian pembangunan pengerasan jalan.

“Kita mendorong pemerintah pemkab Pasaman untuk segera mengusulkan kegiatan pembangunan ini ke pemerintah provinsi sehingga nanti bisa ditindak lanjuti oleh dinas terkait ke depannya,” ujar Nasrul Abit

Ditambahkan, perencanaan Pembangunan jalan Bonjol ke Suliki – Limapuluh kota, merupakan jalan lintas Sumatera yang dapat membantu masyarakat yang ada diperkampungan jalan yang dilewati keluar dari daerah terisolir dan mampu memajukan perekonomian masyarakat.

Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Pasaman, Kadis Perikanan, Kadis Pariwisata, Bappeda , PSDA, Biro Rantau, Biro Bina Mental, Sekdakab Pasman, Camat, beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemkab Pasaman.

Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan soal aspirasi masyarakat rencana pembangunan normalisasi sungai di Bonjol silahkan berkoordinasi dengan Dinas Pengelola Sumber Daya Alam (PSDA) provinsi Sumbar, sudah dalam masuk tahap tender.

OTW 2

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan segera dilaksanakan, kepada dinas kabupaten tekait agar berkoordinasi dengan Dinas PSDA Sumbar,” jelasnya.

Wagub Nasrul Abit juga menerangkan, pemekaran nagari di Pesisir Selatan awal tidak mendapat dukungan, tapi setelah diskusi dalam komsep kesejahteraan. Maka 37 dicoba jalan. Pada akhir pemekaran nagari di Pessel menjadi 180 pemekaran yang hanya pemekaran administra nagari, soal adat silahkan adat salingka nagari tidak diganggu dalam pemekaran ini silahkan sesuai aturan dan budaya yang ada.

Pemprov Sumbar, pak Gubernur dan saya Wakil Gubernur soal aset selesaikan dengan baik, jika ada hal-hal yang bisa diserahkan demi kemajuan daerah dapat dihibahkan ke kabupaten dan jiia sesuai aturan kami tidak lama-lama menyelesaikan masalah, keinginan bagaimana memperceoat persoalan kabuoaten / kota, sehingga kesejahteraan masyarakt dapat terbantu dengan baik dan cepat, ungkap Wagub Nasrul Abit.

Wabup Pasaman Atos Pratama, kita banyak belajar dengan bapak Wagub Nasrul Abit selain sebagai ketua penurunan kemiskinan di Sumbar, terutama dalam program pemekaran nagari untuk meraih anggaran pusat lebih besar. Pasaman dari 25 nagari saat ini sudah diproses menjadi 65 nagari.

Kita senang dengan kebijakan pemprov Sumbar yang mebantu, tanah potensial yang tidak terurus milik provinsi yang berada di Pasaman dilakukan tukar guling tanah untuk tata kota pembangunan kabupaten Pasaman, sebut Atos.

Ada kebijakan untuk tahun 2019 pemkab Pasaman akan memberikan fasilitas bantuan bagi 60 Masjid di jalur lintas jalan Sumatera mendapat insentif guna untuk memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang datang ke Pasaman, ungkapnya bangga. rilis/zrd

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.