JURNAL SUMBAR | Bukittinggi – Seiring gencarnya pengembangan BUMNag di Sumatera Barat, BUMNag Nagari Bungo Pasang, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan sedang mencoba mengembangkan potensi daerahnya.
Menurut Direktur BUMNag Bungo Pasang Mandiri, Mulyadi, BUMNag yang dipimpinnya tengah mengembangkan usaha kerajinan Batik Tanah Liek, dengan memberdayakan masyarakat di nagari yang tidak memiliki pekerjaan tetap sebagai pengerajin.
Untuk pemasarannya, BUMNag Bungo Pasang Mandiri tidak begitu sulit seiring dengan tingginya tingkat kunjungan wisatawan ke Pesisir Selatan. “Sehingga, keberadaan cenderamata sebagai buah tangan tentu sangat penting,” ujarnya.
Batik Tanah Liek sebagai salah satu kerajinan tangan yang identik dengan daerah Pesisir Selatan dan Sumatera Barat, maka permintaan untuk seragam dinas dan kantor juga banyak. Maka, untuk memenuhi permintaan tersebut akan di penuhi oleh BUMNag Bungo Pasang Mandiri, kata Mulyadi.
Menurut Mulyadi, ide usaha BUMNag ini langsung dari Bapak Hendrajoni, Bupati Pessel dan Ketua TP-PKK Pessel, Lisda Hendrajoni. “Beliau sangat mendorong untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan pemenuhan tingginya permintaan Batik Tanah Liek,” ujar Mulyadi.
Potensi ini, lanjutnya, akan terus dikembangkan oleh BUMNag Bungo Pasang Mandiri untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengembangkan kerajinan Batik Tanah Liek. “Sebab, Batik Tanah Liek ini merupakan motif batik asal Pessel yang telah mendunia,” ungkapnya.
Kampung batik yang dikembangkan BUMNag ini, akan melakukan pembinaan dan pelatihan masyarakat. “Tentunya dengan melibatkan instansi terkait, seperti Dinas Koperasi Perdagangan Perindustrian dan Pasar (Koperindagpas) dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans),” tutupnya. Edi Suandi