Era Digitalisasi, Literasi Guru Matematika Butuh Adaptasi

776

JURNAL SUMBAR | Padang – Perubahan dalam praktek pembelajaran matematika di kelas dibutuhkan, karena pendidikan matematika dasar masih membosankan. Hal ini diindikasikan di antaranya dengan desain pembelajaran matematika masih formal. Tidak hanya menuntut hafalan bagi siswa, keterkaitan dengan dunia nyata masih kurang, masih artificial, masih sedikit aktivitas pemodelan dan eksperimen.

“Penelitian dibidang literasi matematika masih perlu dilakukan karena penggunaan teknologi pembelajaran masih kurang, siswa kurang membangun sendiri pengetahuan matematisnya. Di Indonesia, kemampuan literasi matematika para siswa juga masih rendah apalagi menghadapi
Revolusi Industri 4.0,” kata Rektor Universitas Negeri Padang, Prof Ganefri, PhD dalam sambutanya pada pembukaan Konferensi Internasional ke-3 tentang Matematika, Sains,
Pendidikan, dan Teknik (ICOMSET 2018),Kamis (4/10).

Ganefri mengatakan lulusan guru-guru matematika harus dapat beradaptasi dengan berbagai gaya belajar dan model pembelajaran. Oleh karena itu, para guru mesti saling berbagi ide dan berkontribusi dalam pengembangan pembelajaran matematika.

“Guru kolaborator bagi guru matematika diharapkan dapat memanfaatkan media (elektronik) sebagai alat untuk memperkaya wawasan dan menarik siswanya. Guru matekmateka
yang visioner juga mampu berpikir lintasdisiplin dan memperkaya kurikulum matematika untuk belajar siswanya,” paparnya.

ICOMSET, (International Conference on Mathematics, Science, Education, and Technology) yang ke-3 digelar di Auditorium UNP di Padang, Sumatera Barat, Indonesia, dan telah menjadi agenda rutin setiap tahun bagi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNP.

Ketua Pelaksana ICOMSET 2018, Budhi Oktavia, PhD dalam laporannya mengatakan tujuan dari konferensi ini adalah untuk menyediakan platform internasional bagi para
peneliti, akademisi serta para profesional industri dari seluruh dunia untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka di bidang Matematika, Sains, Pendidikan, Teknologi, dan bidang terkait lainnya.
“Konferensi ini juga memberikan kesempatan untuk bertukar gagasan dan penerapan pengalaman baru, untuk membangun hubungan penelitian dan mencari mitra untuk kolaborasi di
masa depan,” ungkap Budhi Oktavia.

Sementara itu, Dekan FMIPA UNP, Prof Lufri mengatakan, era revolusi industri 4.0 diperlukan gurumatematika yang kualified dan terlatih secara professional. Oleh karena itu, guru matematika era Digitalisasi diharapkan mempunyai karakteristik adaptor, visioner, kolaborator, pembelajar, komunikator, model,dan pemimpin. Guru abad 21 harus dapat beradaptasi dengan kurikulum dan persyaratan yang dibutuhkan tersebut untuk mengajar dengan peralatan digital.
“Guru-guru matematika harus dapat berdaptasi dengan hardware dan software matematika untuk memfasilitasi pembelajaran,” ujar Lufri.

ICOMSET dengan mengusung tema “Kemajuan Saat Ini dalam Penelitian tentang Matematika, Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, dan Teknologi untuk Memenuhi Kebutuhan Global” dengan menampilkan 21 buah makalah yang diikuti 150-an lebih peserta dari berbagai anggota universitas yang tergabung dalam Asosiasi MIPA LPTK Indonesia (AMLI)

Konferensi yang berakhir, Jumat (5/10) Aula FMIPA UNP ini juga di hadiri, Dr Ibrahim, Sekretaris AMLI, karena konferensi ini dirangkai pertemuan universitas anggota AMLI, yang dihadir para Dekan FMIPA se-Indonesia. (Humas UNP/Agusmardi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here