Rahmat Perkenalkan Modrenisasi Alat Musik Talempong

681

JURNAL SUMBAR | Padang – Mengembangkan wawasan anak muda untuk membuat suatu keputusan, apa yang perlu mereka ketahui dan kemampuan untuk mendapatkan informasi tersebut secara akurat dan efisien, Rahmat, mahasiswa Jurusan Elektronik Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang unjuk kebolehan saat ujian kompre dengan dosen pembimbingnya, Dr Hendri, MT dan Hambali, Kamis (27/12), dengan memainkan alat musik talempong yang dimodifikasi.

Talempong merupakan alat musik yang terdiri dari beberapa gong kecil berbahan kuningan. Bentuknya menyerupai bonang khas Jawa dalam perangkat gamelan. Talempong biasanya menjadi alat musik tradisional yang mengiringi tarian tradisi Minangkabau, seperti tari piring, tari pasambahan, dan tari gelombang.

Selain sebagai pengiring tari, alat musik talempong juga biasa dimainkan dalam pertunjukan yang memerlukan sentuhan musik tradisional. Sering kali, talempong dikolaborasikan bersama alat musik modern, seperti organ, untuk memberikan sentuhan khas.

Rahmat, salah satu calon sarjana teknik begitu antusias tampil dalam mempresentasikan modifikasi alat musik talempong yang ditemukannya guna memenuhi persyaratan kesarjanaannya.

“Semoga modifikasi talempong ciptaan saya ini menjadikan alat musik tradisional ini bisa sama dengan alat musik modren lainnya. Dan lagi pula biaya produksinya bisa lebih murah dibandingkan dengan talempong konvensional,” ujar Rahmat.

Seperti diketahui talempong merupakan alat musik pukul tradisional di Minangkabau. Bahan untuk membuat Talempong bisa dari bahan kuningan, seiring berjalan waktu, sekarang Talempong dari terbuat dari jenis kuningan-lah lebih banyak dipakai.

Namun Rahmat membuat suara Talempong dengan menggunakan komponen yang sederhana dengan membuat sensor suara ditutupi kulit yang lembut dibantu dengan program dari laptop ketika lingkaran kulit yang telah dibulatkan sedemikian rupa, keluarlah suara seperti talempong.

Menurut, dosen pembimbingnya, Dr Hendri, yang kepala Prodi D4 Teknik Elektro Industri, pihaknya selalu berupaya mempersiapkan anak-anak muda untuk dapat berpikir tentang kapan, mengapa, mengapa tidak dan bagaimana. singkat kata,”mahasiswa harus belajar untuk berpikir”.

“Dunia berubah begitu cepat. kita tidak dapat menebak jenis ilmu dan kemampuan apa yang diperlukan oleh setiap mahasiswa kita dimasa yang akan datang,” ujarnya.

Sementara, Hambali, yang Ketua Jurusan Teknik Elektronik mengatakan sebagai pendidik, civitas akademika FT UNP bertangung jawab memberi dan membekali mahasiswa lebih dari sekedar ilmu pengetahuan. Temuan Rahmat tentang modifikasi alat musik tradisional talempong ini tidak hanya sebagai bahan persyaratan keserjanaannya saja, dimasa mendatang akan diperkenalkan kepada dunia industri. (Humas UNP/Agusmardi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here