Hari Ini, 26 Pejabat Esselon II Sijunjung Uji Kompetensi JTP Lanjutan di UBH

799

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Kalau tidak ada aral melintang, direncanakan pada Sabtu (9/2/2019) hari ini, sebanyak 26 pejabat Eselon II di lingkungan Pemkab Sijunjung, Sumatera Barat, akan melaksanakan Uji Kompetensi JTP (Jabatan Tinggi Pratama) lanjutan di kampus Universitas Bung Hatta (UBH), Ulak Karang, Kota Padang.

Bahkan sejak Jumat (8/2/2019) sore hingga malam para pejabat Eselon II Pemkab Sijunjung tersebut sudah berdatangan di Kota Padang, bahkan sejak siang sudah ada yang berada di kota “bingkuang” itu. Selain ada yang bermalam di hotel berbintang, bahkan mereka juga ada yang nginap di hotel melati.

“Kalau saya cukup nginap di hotel ini saja, ya…biayanya pun cukup irit hanya Rp300 ribuan semalam. Soal Uji Kompetensi kita harus siap dan untuk itu pula kita perlu menghapal,” ucap salah seorang pejabat eselon II itu kepada awak media di salahsatu hotel melati Kota Padang, Jumat (8/2/2019).

Dua dari tiga pejabat eselon II itu tak banyak komentar. Hanya saja ada diantaranya ada yang cuek dan satunya lagi terlihat tampak gamang. Malah ia menyebutkan, menempati posisi jabatan tak seharusnya harus sesuai disiplin ilmu. “Bisa saja disiplin ilmu umum menduduki posisi teknis,” ucapnya terlihat agak gamang. Misal, disiplin ilmu hukum, tambahnya ketika itu.

Menariknya lagi, malah ada diantaranya ada yang sakit. “Siang (Jumat, 8/2/2019-red) tadi saya sakit, belum tahu apa besok (Sabtu, 9/2/2019) bisa ikut atau tidaknya dalam uji kompetensi JTP (Jabatan Tinggi Pratama) Lanjuran itu,” ucap sumber itu dibalik telepon selularnya, Jumat (8/2/2019).

Meski ada yang tegang dan krasah-krusuh, namun ada pula yang enjoy. “Ya, santai saja lah, pokoknya kita yakin bisa lulus dengan nilai baik pada uji kompetensi JTP (Jabatan Tinggi Pratama) Lanjutan tersebut,” ucap pejabat eselon lainnya, waktu yang sama ditempat berbeda melalui sambung telepon selularnya.

“Kalau ambo biaso-biaso sajo, siap terima amanah dan siap pula untuk melepas amanah. Dulu kita tak punya jabatan dan kenapa harus kita takuti dan kita jalani apa adanya saja tak perlu kasak-kusuk dan kita harus siap untuk itu. Jika bos kita menganggap kita tak mampu kita harus siap untuk melepas amanah dan tidak harus ngotot dijabatan,” ucap salah seorang pejabat eselon II Pemkab Sijunjung itu dalam bincang khususnya dengan awak media, belum lama ini.

Ditambahkannya, selain dirinya, ada 25 pejabat esselon II lainnya dilingkungan Pemkab Sijunjung akan mengikuti Uji Kompetensi Jabatan Tinggi Pratama lanjutan. “Yang akan ikut Uji Kompetensi Jabatan Tinggi Pratama lanjutan di kampus Bung Hatta itu nanti ada 26 pejabat esselon II termasuk saya,” ucap sumber itu terlihat tanpa beban, karena selama ini kinerjanya sudah optimal.

“Uji Kompetensi Jabatan Tinggi Pratama tersebut, merupakan lanjutan Asesment Bukittinggi beberapa waktu lalu,” tambah pejabat itu lagi. Uji kompetensi JTP (Jabatan Tinggi Pratama) Lanjutan itu merupakan cikal bakal bergulirnya mutasi dan rotasi dalam ‘kabinet” Bupati-Wabup Sijunjung, Sumatera Barat, Yuswir Arifin-Arrival Boy, direncanakan usai peringatan hari jadi Kabupaten Sijunjung ke-70.

Bahkan 26 pejabat esselon II di lingkungan Pemkab Sijunjung itu dimungkinkan ada yang bakal tergusur alias masuk kotak. Pasalnya, dari Uji Kompetensi Jabatan Tinggi Pratama yang digelar pada Desember 2018 di Bukittinggi ada diantara pejabat eselon itu terekomendasi nilai dibawa standar.

Mutasi itu tak bisa dihindari dan bakal segera bergulir, apalagi ada jabatan kepala dinas yang sudah lama kosong. Misalnya jabatan Kepala Dinas Perkim LH yang ditinggalkan Khairal yang sudah pensiun dan begitu juga BK ESDM yang ditinggalkan Yunanto Masri juga sudah paripurna. “Saya juga sudah pensiun dan ini baru saya terima SK pensiun,” ucap Amatullah Kepala Dinas Sosial kepada awak media, Jumat (1/2/2019) lalu.

Selain kebutuhan, mutasi dan rotasi itu diduga juga disebabkan ada oknum yang tidak loyal dan adanya dugaan kurang peduli pada pekerjaan bahkan juga ada asal bapak senang (ABS).

“Ada juga kerjanya main hp hp dan nelepon dan tidur tidur. Itu patut kinerja mereka dievaluasi,” ujar salah seorang pimpinan OPD kepada awak media belum lama ini yang namanya tak ingin disebutkan juga berharap pejabat eselon III dan IV juga perlu dirotasi.

Bahkan ia mengaku siap menandatangani fakta intagritas kinerja. “Jika kedepannya saya gagal, maka saya siap mundur dari jabatan. Yang penting orang dibidang-maupun di seksi harus benar-benar punya niat untuk bekerja dan penuh rasa tanggungjab,”tambah sumber lainnya dalam diakusi lepasnya pada awak media belum lama ini.

Sekdakab Sijunjung, Zefnihan, AP, MSi pun tak menapik terkait adanya
Uji Kompetensi Jabatan Tinggi Pratama itu. “Ya, Uji Kompetensi Jabatan Tinggi Pratama Lanjutan dilaksanakan di kampus Bung Hatta pada Sabtu (9/2/2019),” ucap Zefnihan dibalik handpone selularnya, Kamis (7/2/2019) lalu yang ketika itu sedang berada di Padang.

“Rotasi dan mutasi itu biasa saja. Jika ada yang tidak cocok ditempat sekarang, mungkin dia akan menempati tempat yang baru. Atau bisa jadi, dia tempat lain dulu. Jabatan bukan soal pintar dan bodoh tapi sesuai atau tidaknya,” ucap Zefnihan penuh arti.

Informasi yang berkembang dimungkinkan ada di diantara pejabat esselon II itu bakal tergusur dan masuk kotak alias non job.

Bahkan Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin, kepada awak media sebelumnya, menyebutkan, mutasi, rotasi dan promosi dilingkungan ASN hal biasa. ”Siapa pun harus siap untuk itu dan bukan untuk ditakuti karena mutasi, rotasi dan promosi hal yang biasa dan keharusan,” ucap bupati suatukali.

Dikabarkan mutasi tersebut kian menggelinding disinyalir ada pejabat dinilai kerjanya menurun. Dari hasil laporan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) tahun 2018 kinerja OPD jalan ditempat. Hal ini pula dimungkinkan sebuah keharusan untuk segera dilakukan mutasi dan rotasi. saptarius