JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Secara resmi, pada Rabu, 8 Mei 2019, Bupati Sijunjung, Drs, H, Yuswir Arifin Dt Indo Marajo melantik dan mengambil sumpah jabatan Khamsiardi, SSTP, MSi sebagai Kepala Dinas PMN Sijunjung.
Prosesi pelantikan terhadap mantan camat teladan itu dilaksanakan di Gedung Pancasila Muaro Sijunjung bersamaan dengan pelantikan pejabat eselon II, III dan IV lainnya dilingkungan Pemkab Sijunjung pada mutasi jilid III ala “kabinet” Bupati Yuswi Arifin.
Khamsiardi, SSTP, MSi adalah sosok pejabat yang energik dan punya kemampuan dan memiliki loyalitas yang tinggi. Ia adalah putra kelahiran Lubuk Tarab, 8 September 1983 jebolan pendidikan di STPDN 2006 dan S2 (starata dua) Unand 2009.
Suami dari dr. Meldayeni Busra menapak karirnya mulai Kasi Pemerintahan Kecamatan Sijunjung dari tahun 2010 hingga tahun 2013. Perjuangan bapak dari dua anak ini pun terus meroket, dan ia kemudian dipercaya sebagai Sekcam IV Nagari dari tahun 2013 hingga tahun 2014.
Setelah itu ia pun dipercaya menjabat Sekcam Kamang Baru pada tahun 2014 hingga 2015. Hanya setahun di Kamang Baru sebagai Sekcam lalu Khamsiardi, SSTP, MSi pun dapat promosi sebagai Camat IV Nagari. Ia dilantik pada Maret 2015 hingga Desember 2016. Setelah itu, Khamsiardi, SSTP, MSi pun dipercaya menjabat sebagai Sekretaris DPMN sejak Desember 2016 hingga April 2019.
Terhitung pada Rabu, 8 Mei 2019, Khamsiardi, SSTP, MSi pun dilantik Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin menjadi Kepala DPMN. Ia dilantik bersamaan dengan pejabat eselon II, III dan IV lainnya.
Untuk mencapai jabatan tersebut banyak yang telah dilaluinya, termasuk mengikuti test asesmen seleksi pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) dan Timsel. Alhasil, di ia terbilang peserta dengan nilai terbaik.
Tak heran jika Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin pun berucap, bahwa pelantikan dan pengambil sumpah janji jabatan itu sesuai dengan hasil penilaian asesmen Timsel untuk pejabat eselon II dan Baperjakat untuk eselon III dan IV.
“Yang jelas, untuk mengisi jabatan eselon II, kita harus komit atas hasil nilai asesmen seleksi pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) dan Timsel,” kata Bupati Yuswir Arifin.
“Dari tiga nama yang direkomendasi Timsel dan hasil nilai asesmen seleksi pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) maka kita pilih nilai yang tertinggi. Tapi, jika nilai tertinggi ada catatan khusus tentu kita juga mempertimbangkan. Namun kalau tidak ada catatan maka tentu akan kita pilih,” terang bupati peraih Leadershif Award itu.
Tak ada istilah dekat atau tidaknya dengan bupati, tapi bagi mereka yang dinilai layak dan pantas maka dialah menduduki jabatan eselon II. “Tapi, bagi yang belum, bisa jadi ada yang tetap dijabatan sekarang atau rotasi ke tempat lain,” jelas Yuswir kala itu. adv/saptarius