Inilah Polongan Jalan Kabupaten di Lubuktarok yang Ambruk itu dan kini dibangun jembatan darurat oleh warga
JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Polongan jalan kabupaten yang dikerjakan Dinas PUPR Sijunjung , Sumatera Barat di simpang Kantor Camat Lubuktarok Ambruk.
Diduga ambruknya polongan itu akibat pengerjaannya asal jadi. Tak ayal membuat bangunan itu ambruk setelah dilintasi sejumlah kenderaan.
“Kaa siapo kami ka mangadu lai. Caliek lah polongan jalan nan nyo buek dek urang tu alah ambruk. Supaya bisa dilewati masyarakat taposo membuat jembatan darurat dengan pohon kelapa dan ditimbun tanah,”ucap Rafles via telepon selularnya Minggu (19/9/2021) malam.
Terkait itu, Sekcam Lubuktarok, Asrijal pun membenarkan. “Iya, polongan itu sudah ambruk, diduga pengerjaannya asal jadi aja,”ucapnya, Minggu (19/9/2021) malam.
“Adukan semen yang dibwah kantor Polsek uuntuk pasangan batu, kosiek se yang nampak,”tambah Asrijal.
Menurut sejumlah warga, bahan pengerjaannya hanya kerikil dan pasir satu mobil kecil. “Semennya pun diduga tidak sesuai sehingga membuat polongan itu ambruk,”tambah sumber lainnya.
Sekretaris Dinas PUPR Sijunjung, Sarwo Edi tak banyak komentar. Ia mengaku tak bisa meninjau kelapangan alasan mau rapat pansus dengan DPRD. “Saya besok (Senin, 20/9/2021) tak bisa kelapangan karena jam 09.00 WIB rapat Pansus dengan DPRD,”katanya singkat.
Lain halnya dengan Kadis PUPR Sijunjung, Ir. Budi Syafarman, ia sempat kaget mendapat laporan tersebut. “Terimakasih Infonya, besok (Senin,20/9/2021) saya panggil anggota yang mengerjakan kegiatan tersebut,”ucapnya.
Kabid BPBD Sijunjung, Ramadhan Fitri, sempat kaget mendapat informasi ambruknya polongan teraebut. “Itu tanggungjawab kawan-kawan Dinas PUPR yang mengerjakan secara swakelola,”kata Ramadhan Fitri. Bahkan katanya, BPBD Sijunjung telah mengeluarkan Rp200 juta untuk pelaksanaan pengerjaan tersebut. “Itu sepaket dengan pengerjaan jalan di Batuajung. Besok (Senin, 20/9/2021-red) saya cek kelapangan,”ucapnya.
Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, sempat kaget mendengar informasi tersebut. Bupati menduga pengerjaannya dilaksanakan rekanan. “Itu pengerjaannya kan PL (penunjukan langsung-red),” kata bupati sempat heran ternyata dikerjakan secara swakelola oleh Dinas PUPR.
Informasi yang dihimpun, diduga banyak paket pengerjaan yang dikerjakan secara swakelola oleh Dinas PUPR. Benarkah..? Hanya merekalah yang tahu. ius