Gubernur Sumbar Tanam 1.400 Batang Cemara Laut di Pantai Nagari Nyiur Melambai

JURNAL SUMBAR | Pesisir Selatan – Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar serta perangkat dan masyarakat nagari, secara simbolis melakukan penanaman bibit 1.400 bibit pohon laut cemara di Pantai Nagari Nyiur Melambai, Kampung Sumedang, Kabupaten Pesisir Selatan, Selasa (4/10/2022).

Gubernur mengatakan penanaman pohon laut cemara ini bermanfaat untuk mencegah abrasi pantai dan mereduksi tekanan air laut sehingga kawasan pantai terbebas dari abrasi.

Ditambah lagi, Nagari Nyiur Melambai memiliki potensi pariwisata yang sangat bagus, sehingga diharapkan gubernur, masyarakat menjaga dan mengenali potensi wisata di kawasan pantai dan danau tersebut.

Gubernur juga memberikan tantangan kepada para masyarakat untuk menjaga dan merawat pohon cemara hingga tumbuh dengan baik.

“Bagusnya pohon-pohon yang telah di tanam ini ada bapak asuh dan ibu asuhnya. Siapa yang paling subur pohonnya diberi hadiah, sehingga saya jamin kalau kita bersinergi untuk merawatnya pohon ini akan terjamin, terawat, dan terpelihara secara baik,” ujar gubernur.

Lebih lanjut gubernur berharap pengembangan wisata pantai di Nagari Nyiur Melambai turut berkembang sejalan dengan upaya pengawasan terhadap abrasi, erosi, serta aktivitas manusia yang dapat merusak pesisir.

“Saya lihat di ujung pantai sana terdapat danau sepanjang 180 meter yang dapat dimanfaatkan untuk atraksi jetski,” tutur gubernur.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar, Desniarti, mengajak masyarakat turut bersama-sama menjaga dan memelihara tanaman pohon cemara tersebut sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk jangka panjang.

Mendukung hal tersebut Wali Nagari Nyiur Melambai, Sofiyan, mengaku efek dari adanya pohon cemara ini, dapat meminimalisir kecepatan angin dan membuat kawasan sejuk karena ditanami pohon-pohon.

“Alhamdulillah manfaat dari pohon cemara ini sangat kami rasakan, kami tidak merasakan lagi adanya angin kencang atau puting beliung, itu sudah berkurang,” katanya. (Via/MMC)

Diskominfotik Sumbar

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.