Pemko Sawahlunto Fokus Penanganan Stunting, Ini Penjelasan Sekdako Ambun Kadri

631

JURNAL SUMBAR | Sawahlunto – Kota Sawahlunto tercatat sebagai kota dengan prevalensi stunting paling rendah di Provinsi Sumbar, yakni diangka 13,7 persen pada 2022. Pencapaian itu dijabarkan oleh Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto, Ambun Kadri usai Penilaian Kinerja (PK) tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2023 dengan tema penanganan stunting, di Bappeda Provinsi Sumbar, Jumat lalu.

Dalam penilaian itu, Ambun menyampaikan ekspose tentang program-program yang dilaksanakan Pemko Sawahlunto dalam rangkaian delapan aksi konvergensi penurunan prevalensi stunting.

“Langkah Pemko Sawahlunto berfokus pada pencegahan munculnya resiko stunting dengan melakukan pendekatan sejak dari hulu yakni terhadap calon pengantin.Kita ingin mengantisipasi stunting ini sejak dini, maka kita dampingi para calon pengantin agar mereka mengerti tentang apa saja yang diperlukan agar anak-anak mereka nanti terhindar dari stunting.Pendampingan diintensifkan pada ibu hamil sampai melahirkan,” urai Ambun.

Untuk penanganan stunting lanjut Ambun, dilakukan secara terpadu dengan melibatkan seluruh perangkat daerah termasuk instansi vertikal dan pihak-pihak lain.
“Yang paling besar mempengaruhi resiko stunting adalah kesehatan. Namun itu tidak berdiri sendiri, banyak faktor lain seperti ekonomi, pendidikan dan sosial yang menopang terjadinya kesehatan,” ujarnya.

Untuk itu lanjutnya lagi, Pemko Sawahlunto mendorong seluruh perangkat daerah untuk bahu membahu mendukung Dinas Kesehatan dalam merealisasikan delapan aksi konvergensi penurunan prevalensi stunting.Kiy

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here