Ekos Albar Pastikan Tidak Akan Ada Lagi Beking Masalah Zonasi Sekolah

JURNAL SUMNAR | Padang – Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Ekos Albar, membahas kacaunya persoalan zonasi sekolah saat bersilaturahmi dengan ratusan ibu-ibu di Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Padang, Sabtu (12/10/2024). Menurutnya, masalah tersebut terjadi karena adanya beking untuk masuk sekolah.

Ekos menjelaskan bahwa beking terjadi ketika seseorang meminta kepada pejabat untuk memasukkan anaknya ke sekolah di luar zonasi yang seharusnya. Ia sering menjumpai hal itu ketika menjadi Wakil Wali Kota Padang. Kala itu ia tidak ingin membekingi siapa pun karena ia sadar bahwa ia pemimpin bukan untuk golongan tertentu.

“Ketika saya wakil wali kota, banyak orang yang meminta tolong untuk memasukkan anaknya ke SMP, SMA. Tapi, saya tidak mau karena itu sama saja kita melatih masyarakat untuk mencari beking. Padahal, anak-anak kita anak-anak pintar,” katanya.

Akibat program zonasi yang gagal itu, kata Ekos, tidak ada lagi sekolah unggulan. Padahal, katanya, dulu orang tua atau anak begitu bangga masuk ke sekolah tertentu.

OTW 2

“Masalah beking dan zonasi ini yang akan kami coba ubah jika memimpin Sumbar karena memang pemerintah provinsi berwenang atas SLTA,” tuturnya.

Karena itu, di hadapan ratusan ibu-ibu, Ekos berharap masyarakat dapat betul-betul memilih calon pemimpin yang ingin mengabdi kepada seluruh masyarakat, bukan pemimpin yang mementingkan golongan tertentu.

Ekos yang berpasangan dengan calon Gubernur Sumbar, Epyardi Asda, sangat fokus kepada pendidikan. Salah satu fokus pasangan tersebut ialah mementingkan warga miskin yang terkendala biaya dalam pendidikan anaknya. Berkaitan dengan hal itu, Ekos menyebutkan bahwa ia dan Epyardi mengusung program seragam gratis bagi siswa SD hingga SLTA, serta bebas uang komite dan uang sekolah.

Selain itu, kata Ekos, pihaknya punya program beasiswa bagi siswa berprestasi dan tidak mampu. Ia menekankan bahwa pihaknya akan memberikan beasiswa tersebut kepada semua siswa di Sumbar dari kalangan mana pun asalkan memenuhi persyaratan, bukan hanya untuk kelompok tertentu.

“Sumbar gudang orang pintar sejak dulu. Sekarang anak-anak kita dapat beasiswa? Kenapa? Apa yang salah? Bukan anak kita yang salah. Pemerintah yang kurang perhatian,” ucapnya. (Adib)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.