JURNAL SUMBAR | Pasaman – Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Ekos Albar, mengunjungi Jorong Sibintayan, Nagari Muaro Tais Koto Gadang, Kecamatan Mapattunggul, Kabupaten Pasaman, Jumat (4/10/2024). Jorong itu terdapat di ujung Sumbar dan hanya bisa dilalui dengan sepeda motor trail. Butuh waktu kurang lebih satu jam dengan akses jalan tanah lumpur untuk mencapai jorong tersebut.
Mantan Wakil Wali Kota Padang itu pun harus memacu sepeda motor trail yang dikendarainya dengan ekstra hati-hati. Beberapa kali roda sepeda motornya slip sehingga nyaris membuatnya terjatuh.
Namun, hal itu tak menyurutkan niat Ekos untuk melihat dan mendengarkan secara langsung aspirasi warga di daerah itu. Warga menyambut kedatangan Ekos dengan iringan rebana. Ia lalu berbaur dan makan siang dengan warga. Warga tampak begitu senang dengan kehadiran Ekos karena Ekos menjadi calon wakil gubernur pertama yang menginjakkan kaki di Jorong Sibintayan.
Abu Tholib, tokoh masyarakat Sibintayan, mengatakan bahwa tak ada calon gubernur atau wakil gubernur maupun Gubernur Sumbar terpilih yang datang ke kampung itu. Ia menyebut bahwa semuanya seakan-akan menutup mata dan tak peduli dengan kondisi masyarakat setempat.
Karena itu, atas nama masyarakat dan tokoh adat Sibintayan, Tholib berterima kasih banyak kepada Ekos yang telah datang ke jorong itu.
Tholib mengungkapkan bahwa jauh-jauh hari masyarakat Sibintayan telah memantau sosok calon pemimpin untuk Sumbar lima tahun ke depan. Sosok itu tertuju kepada pasangan Epyardi-Ekos, terutama Ekos, yang dikenal dekat dengan masyarakat.
Tholib menyatakan bahwa sudah beberapa kali pergantian kepemimpinan gubernur di Sumbar, tetapi tak ada pembangunan di kampung halamannya. Ia menyebut bahwa masyarakatnya tak menikmati Rp1 pun APBD Sumbar, seperti tidak adanya sinyal telekomunikasi dan jalan yang begitu parah kerusakannya.
Sementara itu, Ekos sangat prihatin akan kondisi Jorong Sibintayan. Ia melihat daerah itu jauh dari perhatian pemerintah.
Ekos menilai Jorong Sibintayang punya potensi bagus. Di sana ada lahan sangat besar, yang bisa dijadikan lahan perkebunan. Menurutnya, potensi itu hanya tinggal dikelola dan dikemas dengan baik sehingga menarik investor.
“Perlu didatangkan orang membawa modal ke sini dan membawa anak nagari di sini untuk bekerja mengelola lahan tidur menjadi lahan produktif. Hal itu tentunya membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” katanya.
Ekos juga prihatin dengan jauhnya jarak yang ditempuh anak sekolah untuk menimba ilmu pendidikan. Sekolah terdekat di Jorong Sibintayan hanya SD. Sementara itu, SMP berjarak 3 km dari jorong itu, adapun SMA berjarak 10 km.
Selain itu, Ekos melihat di sana moda transportasi juga sangat sulit dengan akses jalan yang parah buruknya.
“Sinyal telekomunikasi juga tidak ada. Padahal, hari ini anak sekolah sudah mengandalkan handphone, internet, untuk belajar. Kalau kondisi ini kita biarkan, jorong ini akan jauh tertinggal daripada wilayah lain,” ujar Ekos.
Jika dirinya memimpin Sumbar dengan Epyardi, Ekos mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mencari solusi atas semua masalah dasar di jorong tersebut, seperti jalan dan sinyal telekomunikasi. Ia bertekad untuk memeratakan pembangunan di Sumbar hingga ke daerah pelosok seperti Jorong Sibintayan.
“Kami tidak akan menjadi gubernur dan wakil gubernur golongan tertentu, tetapi untuk seluruh masyarakat Sumbar,” ucapnya. (Adib)
Poto: Ekos Albar naik sepeda motor trail menuju Jorong Sibintayan, Nagari Muaro Tais Koto Gadang , Kecamatan Mapattunggul, Pasaman, Jumat (4/10/2024).