Transformasi Berkelanjutan: Sebuah Tinjauan Opini pada Debat Cabup dan Wabup Sijunjung 2024

Laporan Jon Hendri 

JURNALSUMBAR | Sijunjung  –  Pada debat publik putaran kedua yang diadakan oleh KPU Kabupaten Sijunjung pada Jumat, 15 November 2024 di Balairung Lansek Manih, tema “Transformasi Berkelanjutan dan Berkeadilan Melalui Pembangunan Wilayah dengan Sarana Prasarana Berkualitas dan Ramah Lingkungan” menjadi sorotan. Tema ini relevan dengan tantangan yang dihadapi daerah dalam membangun wilayah yang berorientasi pada masa depan, terutama dalam aspek keberlanjutan dan pemerataan pembangunan.

Sebagai penulis, saya menilai bahwa debat ini adalah kesempatan bagi para calon pemimpin untuk menyampaikan visi mereka secara konkret.

Pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan mengharuskan calon bupati dan wakil bupati tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan pengurangan ketimpangan sosial.

Infrastruktur Ramah Lingkungan
Salah satu kunci keberhasilan transformasi berkelanjutan adalah pembangunan sarana prasarana yang tangguh dan ramah lingkungan.

Mengingat kondisi geografis Sijunjung yang rentan bencana alam seperti banjir dan longsor, calon pemimpin perlu memiliki strategi yang tepat.

Jon Hendri

Penggunaan teknologi ramah lingkungan dan pengembangan infrastruktur yang tahan terhadap bencana merupakan langkah penting yang harus diwujudkan.

Pemerataan Pembangunan
Selain infrastruktur, penting juga untuk memastikan pembangunan yang adil dan merata hingga ke pelosok desa. Ketimpangan pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan harus diatasi melalui kebijakan yang berfokus pada sektor-sektor unggulan seperti pertanian dan pariwisata berbasis alam. Hal ini akan mendorong peningkatan ekonomi lokal serta pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Komitmen terhadap Kelestarian Lingkungan
Sijunjung kaya akan sumber daya alam yang perlu dijaga keberlanjutannya. Calon pemimpin diharapkan memiliki rencana konkret untuk mengembangkan energi terbarukan dan menjaga kelestarian hutan serta sumber daya lainnya. Kebijakan ramah lingkungan, seperti pengembangan pariwisata berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif, akan menjadi penentu keberhasilan pembangunan jangka panjang.

Kesimpulan
Debat kali ini memberikan gambaran bagaimana para calon pemimpin akan memadukan aspek pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan dan pemerataan sosial. Sebagai masyarakat, kita harus cermat dalam memilih pemimpin yang tidak hanya menawarkan janji, tetapi juga memiliki rencana strategis untuk membawa Sijunjung menuju masa depan yang lebih baik. Transformasi berkelanjutan bukan sekadar slogan, melainkan tanggung jawab bersama yang harus diwujudkan demi kemajuan daerah dan kesejahteraan seluruh warganya.

Penulis berharap, hasil debat ini mampu memberikan gambaran jelas bagi pemilih untuk memilih pemimpin yang mampu merealisasikan visi tersebut dengan tindakan nyata dan keberlanjutan yang terjaga. (JH).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.