SE Walikota Akhiri Antrian BBM Di Bengkulu 

Laporan Jon Aidi Patopang, Jurnalis Jurnalsumbar di Bengkulu

JURNAL SUMBAR| Bengkulu – Kondisi terkini setelah Surat Edaran (SE) Wali Kota Bengkulu untuk mengakhiri antrian panjang pembelian bahan bakar minyak (BBM) di Kota Bengkulu

Jon Aidi Wartawan Jurnalsumbar.Com dari Kota “Raflesia” Bengkulu.

Menyikapi antrean panjang yang terjadi di SPBU se kota Bengkulu Walikota Bengkulu mengeluarkan Surat Edaran nomor 19/Tahun 2025 Tentang Upaya Mengatasi Antrian Panjang di SPBU dampak kelangkaan BBM di Kota Bengkulu.

Langkah ini diambil agar warga tetap mendapatkan BBM saat mengantri di SPBU, bagi pengantri pertalite hanya boleh maximal pengisian di SPBU 25 liter, bagi pengisian BBM jenis Pertamax hanya maximal pengisian Rp. 350.000 dan diperbolehkan satu kali pengisian dalam sehari, terlihat petugas Satpol-PP kota juga ikut mengatur antrian sehingga antrian lancar dan aman ini sesuai dengan surat edaran walikota Bengkulu nomor 19/tahun 2025 tentang upaya mengatasi Antrian panjang di SPBU dampak kelangkaan BBM di kota Bengkulu.


Isi surat edaran walikota kota Bengkulu tersebut terdiri dari 5 poin, dari 5 poin tersebut antara lain adalah menerapkan Work From Home (WFH) bagi PNS dan PPPK dilingkungan Pemerintah Kota Bengkulu Pada Hari Rabu 28/Mei 2025 kecuali Petugas Pelayanan Kesehatan, Dukcapil dan Perizinan. Kemudian bagi SD, SMP negeri/ swasta yang muridnya selesai melaksanakan ujian maka dapat diterapkan pembelajaran daring.

Dengan ada nya WFH dan pembajaran daring bagi SD, SMP pada hari Rabu 28 Mei 2025 biasanya kota Bengkulu pada jam keberangkatan maupun jam pulang para ASN serta anak sekolah kota Bengkulu kelihatan seperti, begitu juga antrian di SPBU di kota Bengkulu sudah mulai normal seperti biasanya.

Pada Jumat, 30 Mei 2025, sekitar Jam 14.00 Wib jurnalis Jurnal Sumbar Jon Aidi Patopang kembali memantau antrian BBM seperti di SPBU UNIB, SPBU kampung Bali dan SPBU km 6,5 Kota Bengkulu antrian untuk pengisian BBM jenis pertalite dan Pertamax kelihatan lancar seperti biasanya. Tidak seperti terjadi antrian panjang yang membuat resah masyarakat penguna BBM.

Ketika Jurnal Sumbar bebincang bincang dengan salah seorang pengantri di SPBU Km 6 , 5 Kota Bengkulu, yang tidak mau ditulis namanya, dia antri di jalur Pertalite mengatakan ” sekarang antrian Pertamax ataupun pertalite sudah mulai normal seperti biasanya, saya saja baru sampai sudah diposisi antrian sepuluh ya sudah normal seperti biasanya la ” kemudian dia melanjutkan “seperti nya ini ada pengaruh SE Walikota Bengkulu yang menghimbau agar ASN untuk WFH kemudian anak sekolah SD dan SMP belajar mengajar daring dan banyak nya distribusi dari provinsi Tetangga seperti Palembang, Jambi dan Lampung, kemudian maaf mas sudah mau bergerak maju,” katanya.

BBM Langka Di Bengkulu, Ditingkat Pengecer Harganya Melangit

Dengan kondisi ini dingkat pengecer juga sudah kelihatan normal sepi dan tidak terlihat antrian panjang seperti beberapa hari yang lalu, begitu juga harga eceran sudah stabil Rp 12.500 sampai dengan Rp 13.000 untuk jenis Pertalite dan antara Rp 15.000 – Rp 16.000 untuk jenis Pertamax.

Kita berharap semoga dengan kebijakan yang dibuat pemerintah daerah maupun Pertamina menjadi solusi mengenai BBM di Provinsi Bengkulu sehingga tidak lagi kekurangan BBM yang membuat antrian panjang dan sempat membuat resah pengguna BBM.
Jon Aidi patopang

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.