Dosen Sosiologi STIA LPPN Padang, Naufal Raid,M.Pd., terlihat sedang memaparkan materi Sosiologi
JURNAL SUMBAR| Padang – Dihadapan puluhan mahasiswa STIA LPPN Padang RPL5,Dosen Sosiologi STIA LPPN Padang, Naufal Raid,M.Pd., memaparkan tentang sosiologi di kampus Perguruan Tinggi (PT) setempat pada Minggu (26/10/2015).
Dihadapan mahasiswa, Naufal pun menjelaskan apa itu sosiologi. Menurut Dia, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, perilaku sosial manusia, dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Berikut penjelasan lebih detailnya:
– Definisi Sosiologi:
– Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata Latin “socius” (teman, kawan) dan Yunani “logos” (ilmu, pengetahuan). Jadi, secara harfiah, sosiologi berarti ilmu tentang pertemanan atau perkawanan.– Secara terminologis, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial.
– Apa itu Sosiologi?
– Sosiologi adalah studi tentang bagaimana masyarakat diorganisasikan, bagaimana individu berinteraksi satu sama lain dalam masyarakat, dan bagaimana masyarakat berubah dari waktu ke waktu.
– Sosiologi mencakup berbagai topik, termasuk keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, politik, hukum, kejahatan, kemiskinan, gender, ras, etnisitas, dan globalisasi.
– Sosiologi menggunakan berbagai metode penelitian, seperti survei, wawancara, observasi, dan analisis data statistik, untuk mempelajari fenomena sosial.
– Cabang-cabang Sosiologi:
– Sosiologi Keluarga: Mempelajari struktur, fungsi, dan perubahan dalam keluarga.
– Sosiologi Pendidikan: Menganalisis peran pendidikan dalam masyarakat, termasuk bagaimana pendidikan memengaruhi mobilitas sosial, kesenjangan, dan perubahan budaya.
– Sosiologi Agama: Mempelajari peran agama dalam kehidupan sosial, termasuk bagaimana agama memengaruhi perilaku, nilai-nilai, dan norma-norma masyarakat.
– Sosiologi Ekonomi: Menganalisis hubungan antara ekonomi dan masyarakat, termasuk bagaimana sistem ekonomi memengaruhi stratifikasi sosial, kemiskinan, dan kesenjangan.
– Sosiologi Politik: Mempelajari hubungan antara politik dan masyarakat, termasuk bagaimana kekuasaan didistribusikan, bagaimana kebijakan publik dibuat, dan bagaimana gerakan sosial memengaruhi perubahan politik.
– Sosiologi Hukum: Menganalisis hubungan antara hukum dan masyarakat, termasuk bagaimana hukum memengaruhi perilaku, bagaimana hukum ditegakkan, dan bagaimana hukum berubah dari waktu ke waktu.
– Sosiologi Kriminalitas: Mempelajari penyebab dan konsekuensi kejahatan, termasuk bagaimana kejahatan memengaruhi masyarakat dan bagaimana sistem peradilan pidana berfungsi.
– Sosiologi Gender: Menganalisis peran gender dalam masyarakat, termasuk bagaimana gender memengaruhi identitas, perilaku, dan kesempatan hidup individu.
– Sosiologi Ras dan Etnisitas: Mempelajari bagaimana ras dan etnisitas memengaruhi kehidupan sosial, termasuk bagaimana rasisme dan diskriminasi memengaruhi kesempatan hidup individu dan kelompok.
– Sosiologi Perubahan Sosial: Menganalisis bagaimana masyarakat berubah dari waktu ke waktu, termasuk faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan konsekuensi dari perubahan sosial.
– Manfaat Mempelajari Sosiologi:
– Memahami lebih baik tentang diri sendiri dan masyarakat tempat kita tinggal.
– Mampu berpikir kritis tentang masalah-masalah sosial.
– Mampu mengembangkan solusi untuk masalah-masalah sosial.
– Mampu berkontribusi pada perubahan sosial yang positif.
– Sosiologi di Indonesia, Khususnya Sumatera Barat:
– Sosiologi sangat relevan untuk memahami masyarakat Indonesia yang multikultural dan kompleks.
– Di Sumatera Barat, sosiologi dapat digunakan untuk mempelajari struktur masyarakat Minangkabau yang matrilineal, peran agama Islam dalam kehidupan masyarakat, dan perubahan sosial yang terjadi akibat modernisasi dan globalisasi.
– Sosiologi juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Sumatera Barat, seperti kemiskinan, pengangguran, dan kerusakan lingkungan.
“Dengan memahami apa itu sosiologi, kita dapat lebih memahami kompleksitas kehidupan sosial manusia dan bagaimana kita dapat berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera,”terangnya.
Ruang lingkup sosiologi itu luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan sosial manusia. Berikut adalah ruang lingkup sosiologi:
– Interaksi Sosial: Sosiologi mempelajari bagaimana individu berinteraksi satu sama lain dalam berbagai konteks sosial, termasuk keluarga, teman sebaya, tempat kerja, dan masyarakat.
– Kelompok Sosial: Sosiologi menganalisis berbagai jenis kelompok sosial, seperti kelompok primer (keluarga, teman dekat), kelompok sekunder (organisasi, asosiasi), kelompok acuan (kelompok yang menjadi standar perilaku), dan kelompok kepentingan (kelompok yang memiliki tujuan bersama).
– Organisasi Sosial: Sosiologi mempelajari struktur dan fungsi organisasi sosial, termasuk bagaimana organisasi tersebut dibentuk, dipertahankan, dan diubah. Contoh organisasi sosial meliputi keluarga, sekolah, agama, pemerintahan, dan perusahaan.
– Lembaga Sosial: Sosiologi menganalisis lembaga sosial, yaitu sistem norma dan nilai yang mengatur perilaku manusia dalam bidang-bidang kehidupan tertentu. Lembaga sosial meliputi keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, politik, dan hukum.
– Stratifikasi Sosial: Sosiologi mempelajari bagaimana masyarakat terstruktur dalam lapisan-lapisan hierarkis berdasarkan kekayaan, kekuasaan, dan prestise. Stratifikasi sosial dapat memengaruhi kesempatan hidup individu dan kelompok.
– Mobilitas Sosial: Sosiologi menganalisis bagaimana individu dan kelompok bergerak naik atau turun dalam sistem stratifikasi sosial. Mobilitas sosial dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendidikan, pekerjaan, dan perkawinan.
– Perubahan Sosial: Sosiologi mempelajari bagaimana masyarakat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan sosial dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti teknologi, ekonomi, politik, dan budaya.

– Masalah Sosial: Sosiologi mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan, kejahatan, kekerasan, diskriminasi, dan kerusakan lingkungan. Sosiologi juga berusaha untuk mengembangkan solusi untuk masalah-masalah sosial tersebut.
– Kebudayaan: Sosiologi mempelajari bagaimana kebudayaan memengaruhi perilaku manusia dan bagaimana kebudayaan diubah dari waktu ke waktu. Kebudayaan mencakup nilai-nilai, norma, kepercayaan, simbol, bahasa, dan artefak yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat.
– Kekuasaan dan Konflik: Sosiologi menganalisis bagaimana kekuasaan didistribusikan dalam masyarakat dan bagaimana konflik muncul dan diselesaikan. Kekuasaan dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial, seperti ekonomi, politik, dan hukum.
Ruang Lingkup Sosiologi di Indonesia, Khususnya Sumatera Barat:
– Struktur Masyarakat Minangkabau: Sosiologi dapat digunakan untuk menganalisis struktur masyarakat Minangkabau yang matrilineal, di mana garis keturunan ditarik dari pihak ibu.
– Peran Agama: Sosiologi dapat digunakan untuk mempelajari peran agama Islam dalam kehidupan masyarakat Sumatera Barat.
– Perubahan Sosial: Sosiologi dapat digunakan untuk menganalisis perubahan sosial yang terjadi di Sumatera Barat akibat modernisasi dan globalisasi.
– Masalah Sosial: Sosiologi dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Sumatera Barat, seperti kemiskinan, pengangguran, dan kerusakan lingkungan.

“Sosiologi memiliki peran penting dalam memahami dan mengatasi masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan memahami ruang lingkup sosiologi, kita dapat lebih memahami kompleksitas kehidupan sosial manusia dan bagaimana kita dapat berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera,”papar Naufal.
Dihadapan mahasiswa STIA LPPN Padang itu, Naufal juga memaparkan tentang program emas Presiden Prabowo Subianto makan bergizi gratis (MBG).
“Program Makan Bergizi Gratis, sebuah inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberikan makanan bergizi kepada kelompok rentan, seperti anak-anak, ibu hamil, dan kelompok lainnya. Program ini merupakan salah satu program unggulan di bawah kepemimpinan presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka,”jelasnya.
Disisi lain, Naufal juga mengisahkan sejarah perkembangan sosiologi adalah perjalanan panjang yang melibatkan berbagai pemikir dan peristiwa penting. Berikut adalah rangkuman sejarah perkembangan sosiologi:
– Akar Filosofis dan Sosial:
– Sosiologi lahir dari refleksi terhadap perubahan sosial yang mendalam di Eropa pada abad ke-18 dan ke-19.
– Revolusi Industri dan Revolusi Prancis menjadi katalisator utama yang mengubah struktur sosial, ekonomi, dan politik masyarakat Eropa.
– Pemikiran Pencerahan (Enlightenment) juga memengaruhi perkembangan sosiologi dengan menekankan akal budi, ilmu pengetahuan, dan kemajuan sosial.
– Auguste Comte (1798-1857): Bapak Sosiologi
– Comte adalah ilmuwan sosial Prancis yang pertama kali mencetuskan istilah “sosiologi” pada tahun 1838.
– Comte memandang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan positif yang bertujuan untuk menemukan hukum-hukum sosial yang mengatur masyarakat.
– Comte mengusulkan pendekatan positivisme, yaitu penggunaan metode ilmiah untuk mempelajari masyarakat, seperti yang digunakan dalam ilmu alam.
– Comte membagi sosiologi menjadi dua bidang utama: statika sosial (studi tentang struktur sosial) dan dinamika sosial (studi tentang perubahan sosial).
– Tokoh-Tokoh Klasik Sosiologi:
– Karl Marx (1818-1883):
– Fokus pada konflik kelas sebagai motor penggerak perubahan sosial.
– Teori tentang kapitalisme, alienasi, dan revolusi sosial.
– Émile Durkheim (1858-1917):
– Menekankan pentingnya solidaritas sosial dan integrasi sosial dalam masyarakat.
– Konsep tentang fakta sosial, anomie, dan studi tentang bunuh diri.
– Max Weber (1864-1920):
– Menganalisis hubungan antara agama, ekonomi, dan politik.
– Konsep tentang rasionalisasi, birokrasi, dan tipe-tipe ideal.
– Perkembangan Sosiologi di Amerika Serikat:
– Sosiologi mulai berkembang di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
– Universitas Chicago menjadi pusat utama pengembangan sosiologi di Amerika Serikat.
– Tokoh-tokoh seperti George Herbert Mead dan Charles Horton Cooley mengembangkan teori interaksionisme simbolik.
– Sosiologi Amerika Serikat lebih menekankan pada penelitian empiris dan studi kasus.
– Perkembangan Sosiologi Modern:
– Setelah Perang Dunia II, sosiologi mengalami perkembangan pesat dengan munculnya berbagai teori dan pendekatan baru.
– Teori Struktural Fungsionalisme (Talcott Parsons, Robert K. Merton) menekankan pentingnya fungsi-fungsi sosial dalam menjaga stabilitas masyarakat.
– Teori Konflik (C. Wright Mills, Ralf Dahrendorf) menekankan peran konflik dalam perubahan sosial.

– Teori Interaksionisme Simbolik (Herbert Blumer, Erving Goffman) menekankan pentingnya interaksi sosial dan simbol-simbol dalam membentuk makna dan identitas.
– Teori Feminisme menganalisis peran gender dalam masyarakat dan perjuangan untuk kesetaraan gender.
– Teori Postmodernisme mempertanyakan asumsi-asumsi dasar sosiologi modern dan menekankan pluralitas, relativitas, dan dekonstruksi.
– Perkembangan Sosiologi di Indonesia:
– Sosiologi mulai masuk ke Indonesia pada awal abad ke-20 melalui pendidikan dan penelitian.
– Soekarno adalah salah satu tokoh yang berperan penting dalam mengembangkan sosiologi di Indonesia.
– Setelah kemerdekaan, sosiologi berkembang pesat di berbagai universitas di Indonesia.
– Sosiologi di Indonesia fokus pada studi tentang masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, seperti kemiskinan, kesenjangan, konflik etnis, dan korupsi.
– Di Sumatera Barat, sosiologi digunakan untuk mempelajari struktur masyarakat Minangkabau yang matrilineal, peran agama Islam dalam kehidupan masyarakat, dan perubahan sosial yang terjadi akibat modernisasi dan globalisasi.
Sejarah perkembangan sosiologi menunjukkan bagaimana ilmu ini terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Sosiologi tetap relevan sebagai alat untuk memahami dan mengatasi masalah-masalah sosial yang kompleks di era global ini.*

