Akses Jalan Terputus, Nagari di Sijunjung Terisolasi

JURNAL SUMBAR | SIJUNJUNG — Lagi, Sijunjung ditimpa bencana bertubi-tubi. Setelah banjir memporakpondakan jembatan Lubuktarok, dan SPAM Batangkurimo, kini bencana kembali melanda.

Tandikek di Nagari Tembulun Kecamatan Tanjunggadang, bencana lonsgsor juga sempat menimbun jalan kabupaten hingga 15 jam.

Begitu juga di Nagari Pulasan, material longsor juga menghantam rumah warga serta minimbun badan jalan. Begitu juga di Taratakbaru juga sempat longsor dan di Buluhkasok Lubuktarok banjir juga menyapu sawah penduduk serta di Sumpurkudus banjir juga menghantam sawah warga.

Senin (15/5) lalu bencana alam kembali melanda Sijunjung. Sepanjang 800 meter ruas jalan kabupaten di Muaro Silokek terputus. Akses jalan tersebut membuat daerah itu jadi terisolasi.

Epi

Untuk mencapai pusat kevamatan warga harus berbelok ke Paru-Aieangek yang jarak tempuhnya mencapai 42 kilometer.

“Kini daerah tersebut benar-benar terisolasi.  Bahkan sejak tanggal 15 Mei hingga 21 hari ke depan Sijunjung ditetapkan menjadi tanggap darurat bencana,” kata Kepala BPBD Sijunjung, Hardiwan.S
IP pada Jurnal Sumbar, Jumat (18/5).

Untuk menuju Sumpur kudus, Mangganti dan Kumanis kini warga harus menempuh jarak hingga 62 kilometer. “Jalan putus ini sepanjang 800 meter,” tambah Hardiwan.

Diduga selain disebabkan banjir, putus jalan tersebut diduga juga disebabkan akibat aktifitas adanya penambangan tanpa izin (PETI) yang kian merajalela. Lihat saja bekas lokasi tambang yang sudah memporak porandakan tanah pertiwi masyarakat Sijunjung itu.

” Kerugian  mencapai Rp3 miliar dan ini sudah dilaporkan ke pusat. Dalam waktu dekat BNPB Pusat akan meninjau lokasi bencana,” tambah Hardiwan. [Saptarius]

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.