JURNAL SUMBAR | Sijunjung — Ribuan warga Muaro Silokek dan Durian Gadang Sijunjung bersama anggota BPBD, TNI dan Polisi, sejak Minggu (21/5) pagi hingga sore saling bahumembahu melaku gotoroyong (Goro) membuka akses jalan baru.
“Goro masal ini dilakukan karena akses jalan dari dan ke Silokek dan Durian Gadang terputus akibat bencana. Sejak terputus jalan tersebut akses jalan kabupaten itu tak bisa dilewati,” kata, Hardiwan, S.IP, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sijunjung pada Jurnal Sumbar, Minggu (21/5) malam.
Akibat banjir yang terjadi pekan lalu itu membuat akses jalan terputus hampir satukilometer. Sejumlah nagari pun terisolasi.
Lantaran akses jalan terputus terpaksa warga melalui jalan Paru dan Aieangek yang jarak tempugnya mencapai 42 kilometer–yang biasanya hanya ditempuh sekitar 10 kilometer.
Untuk mengatasi keitosoliran itu, ribuan warga Silokek dan Durian Gadang beserta anggota BPBD, TNI serta Polisi setempat pun saling bahumembahu membuka akses jalan baru.
“Alhamdallah berkat goro bersama secara manual itu berhasil dibuka akses jalan baru sepanjang 840 meter. Lebar jalan dibuka itu satu hingga satu setengah meter. Pekerjaannya dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan parang. Alhamdallah untuk kenderaan roda dua akses jalan baru itu sudah bisa dilalui,” kata Hardiwan
Penanganan pembukaan jalan baru untuk membatu warga dari keitosoliran. “Saat ini daerah itu sebagai status darurat bencana sejak tanggal 15 Mei hingga 21 hari kedepan. Kami juga telah menyampaikan kw BNPB Pusat dibutuhkan dana Rp3 miliar untuk membangun akses jalan baru dalam waktu dekat pihak BNPB Pusat akan meninjau kelapangan,” tambah Hardiwan.saptarius