Raker KKN PPM, Kadis PMD Sumbar Dorong Perguruan Tinggi Bersinergi dengan Program Pemberdayaan Masyarakat
JURNAL SUMBAR | Padang – Kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Sumatera Barat Drs. H. Syafrizal, MM didampingi Kepala Bidang Kerjasama dan Pembangunan Kawasan Pedesaan, Jamillah, SH dan Kepala Seksi Kerjasama dan Pengembangan Kawasan Perdesaan, Azhari, SSos memimpin Rapat Kerja (Raker) Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) dengan Perguruan Tinggi di Padang, Selasa (23/1-2018).
Dinamakan KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat karena ada kerjasama Perguruan Tinggi dengan Kemendagri RI dan Kemendiknas RI Nomor 111 Tahun 1998.
Dalam arahannya Kadis mengatakan, berdasarkan Indek Desa Membangun (IDM) dihasilkan jumlah dan proporsi Desa dengan status sebagai berikut: Desa Mandiri 7, Desa Maju 120, Berkembang 374, Tertinggal 328, sangat Tertinggal 51, Desa hasil IDM ini tersebar di wilayah Provinsi Sumatera Barat.
“Mahasiswa KKN tentu ditempatkan di Nagari/Desa yang tersebar ini, dan Nagari/Desa mana mereka ditempatkan tentu kita tidak dapat mengetahuinya sekarang,” ujarnya.
Mantan Wakil Bupati Pesisir Selatan ini juga menjelaskan, program KKN di Perguruan Tinggi diharapkan mampu mensinegrikan program pemberdayaan desa di Nagari, karena sebagaimana diketahui bahwa KKN dilaksanakan di Desa atau Nagari.
Dijelaskan, banyaknya program pembangunan Desa yang dibiayai dengan Dana Desa dari Pemerintah Pusat dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang dianggarkan melalui APBD Kabupaten dan Kota sangat diperlukan sekali bimbingan dan arahan dari mahasiswa pelaksana KKN, sekalipun dana Desa dan ADD ini sudah didampingi oleh Tenaga Ahli dan Tenaga Pemberdayaan Masyarakat Desa namun sentuhan dari Mahasiswa KKN tetap diperlukan.
“Apalagi peserta KKN terdiri dari bermacam-macam disiplin ilmu pengetahuan, ada ekonomi, pertanian, peternakan, teknik, hukum, ilmu agama dan sebagainya,” tegasnya.
“Bagaimana mengelola BUMNag yang baik, bagaiman beternak yang baik, dan bagaimana bertani yang terampil, bagaimana membuat bangunan yang baik, dan bagaimana pula membina akhlak yang baik bagi anak usia dini. Semua itu pasti sudah dipelajari di Perguruan Tinggi selama ini,” papar Syafrizal lagi.
“Untuk itu, tidak ada salahnya jika ilmu pengetahuan itu disinergikan dengan program pembangunan Nagari/Desa dan diimplementasikan di lapangan,” tegas Ketua IKPS Sumbar tersebut.
Sementara itu, Kadis PMD Kabupaten Agam menyampaikan, program KKN PPM ini sangat penting sekali di Agam, karena di Agam ada Gerakan Nagari Madani dan salah satu programnya adalah seni budaya tradisional Minangkabau yang khas Agam, untuk itu mahasiswa KKN dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang sangat diharapkan sekali untuk membantu pengembangan seni tradisional ini. Guyung bersambut, hal ini disetujui oleh perwakilan ISI Padang Panjang.
Ketua Pelaksana Raker, Jamilah, SH yang juga salah seorang Kabid di DPMD Sumbar mengatakan, raker ini dilaksanakan lebih awal, karena sistim penganggaran berbasis kinerja, dimana dana yang diambil harus digunakan sesuai kegiatan, dan progresnya juga pas dengan dana yang diambil tersebut, apabila kurang maka permintaan dana selanjutnya akan dikurangi 25 persen.
Raker ini diikuti oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se Sumatera Barat, diantaranya Unand, UNP, UIN Imam Bonjol, Universitas Bung Hatta, UIN Batu Sangkar, UNES, UNITAS, STAI, IAIN Bukit Tinggi dan Kadis DPM Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat.
“Pelaksanaan KKN direncanakan serentak di bulan Juli 2018 dengan jumlah peserta diperkirakan 12 ribu orang mahasiswa dan dilepas di UIN Imam Bonjol Padang,” jelas Jamilah. rilis/Akral