JURNAL SUMBAR | Padang — Menjawab kondisi industri otomotif nasional yang 130 tahun lebih tergantung pada industri otomotif asing. Universitas Negeri Padang pada tahun 2019 akan menyediakan dana hibah penelitian bagi dosen dan mahasiswa untuk mendorong melakukan inovasi dalam pengembangan mobil listrik nasional.
“UNP akan mengalokasikan dana hiba penelitian bagi dosen dan mahasiswa untuk mendukung kenderaan listrik dalam nageri tahun 2019 mendatang,” kata Rektor UNP, Prof Ganefri dalam pidatonya pada pembukaan Job Fair Job Fair & Scholarship Expo di Auditorium UNP, Rabu (5/12).
Ia mengatakan, UNP memberikan dukungan untuk mengembangkan kenderaan listrik nasional, diantaranya untuk riset bagi kalangan dosen dan mahasiswa karena kementerian terkait, Kemenristekdikti dan Kementerian Perindustrian RI sudah menyiapkan regulasi hilirisasi riset kenderaan listrik nasional ke industri.
Seperti diketahui, berdasarkan riset pada tahun sebelumnya mobil listrik hanya mampu berkecapatan rendah dan sekarang terdapat mobil listrik yang berkecepatan 60 sampai 80 km perjam. Hal ini membuktikan kekuatan inovasi generasi muda dalam berkarya dapat diandalkan dan juga mobil listrik altetnatif transportasi masa depan yang bisa di buat rool model.
“Kehadiran mobil listrik nasional di UNP pada bulan Desember ini akan memotivasi mahasiswa UNP untuk ikut terlibat dalam menciptakan mobil litsrik karena kenderaan listrik dapat dijadikan alternatif kendaraan selain mobil bahan bakar,” ujar Ganefri, yang menginformasikan bahwa dalam gerilya kenderaan listrik nasional salah satu tujuannya adalah ke Kampus UNP.
Sementara itu dalam perkembangan mobil listrik yang dibuat mahasiswa, di PTN lain telah dapat bersaing dengan negara luar dengan teknologi dan kreasi. Untuk itu pada tahun-tahun mendatang UNP juga akan mengkuti Kontes Mbil Listrik Indonesia (KMLI) yang sudah ke-10 kali digelar Kemenristekdikti.
Ganefri mengharapkan dalam KMLI tahun 2019 mendatang, UNP dapat mengikuti kompetisi itu guna mendukung mempopulerkan kendaraan listrik di Indonesia, dan dapat mengejar ketertinggalan teknologi ramah lingkungan yang sudah berkembang di negara lain, dengan konsep transportasi listrik. Selain itu juga keterbatasan bahan bakar primer yang sewaktu waktu minim, karena dikonsumsi kendaraan saat ini mobil listrik menjadi alternatif dalam memenuhi kebutuhan transfortasi ramah lingkungan di masa depan. (Humas UNP/Agusmardi)