Maju ke DPR RI, Lisda Hendrajoni: Untuk Sumbar Maju dan Sejahtera

800

JURNALSUMBAR | Pesisir Selatan – Oleh warga Pesisir Selatan (Pessel), nama Lisda Hendrajoni tentu sudah tidak asing. Istri Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni ini terlahir dengan nama Lisda Rawdha. Dia aktif dalam berbagai kegiatan sosial, terutama di PKK dan kegiatan lainnya.

Selama mendampingi sang suami, beragam program dilakukan seperti bidang kesehatan dan mengangkat budaya Pesisir Selatan. Lisda juga aktif di Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia Sumbar. Tidak sedikit UMKM yang sudah dibina, hingga sukses.

Lisda bercerita awal perjalanan kariernya yang dimulai dari seorang pramugari. Lisda adalah pramugari Garuda Indonesia. Bahkan wanita cantik berkerudung ini pernah menjadi pramugari pesawat kepresidenan.

“Tahun 2011 saya mengundurkan diri untuk mendampingi bapak (Hendrajoji-red) ke Pessel,” ujar Lisda.

Suaminya saat itu adalah perwira aktif di Mabes Polri. Bahkan karier sang suami juga sedang moncer-moncernya di Mabes Polri. Namun panggilan hati untuk membangun kampung halaman tak bisa dihentikan. Lisda pun mendukung sepenuhnya langkah suami untuk pulang kampung membangun nagari di Pessel, Provinsi Sumatera Barat.

Lisda adalah pribadi tangguh, mandiri, berani suka tantangan, dan tidak suka berpangku tangan. Sebagai istri bupati, banyak program yang sudah dia canangkan sukses untuk membangun Pessel. Salah satu program spektakulernya yang terkenal adalah ‘Dunsanak Membantuk Dunsanak'(DMD).

Ditargetkan, DMD merehab 1.000 rumah dhuafa dalam waktu yang terjadwal. Tidak ada dana, diusahakan bantuan tanpa memaksa. Bahkan, warga Pesisir Selatan yang mampu ‘dikejar’ Lisda, termasuk di luar negeri sekalipun.

Program ini ternyata mampu membangkitkan gairah warga yang mampu untuk membantu warga lain yang tidak mampu. Program ini sekaligus membangkitkan semangat dalam membangun Pesisir Selatan.

Menurut Lisda, masyarakat yang membutuhkan tidak akan dipersulit untuk mendapatkan bantuan tersebut. Salah satu prosedurnya, adalah dengan cara mengajukan proposal langsung ke pihaknya dalam program sosial PKK DMD.

“Untuk bedah rumah, sama seperti syarat proposal ke BAZ, ada tanah milik pribadi, KTP, KK, foto rumah depan samping belakang, nanti akan di-survei. Kalau bantuan kaki, tangan palsu dan bibir sumbing, cukup foto sama KTP/ KK dan nomor HP saja atau bisa menghubungi kami langsung,” jelasnya.

Sumber donasi untuk program ini dikumpulkan dari berbagai pihak, baik pribadi, swasta dan pemerintah. Menurutnya, bantuan ini tidak dibatasi donasinya, bahkan bagi pihak yang ingin menyalurkan sendiri juga bisa.

Tak cuma DMD, Lisda juga aktif dalam memperkenalkan batik asli Pessel ke segala penjuru dunia. Di bawah asuhan Lisda, pengrajin batik di Pessel yang tadinya hanya beberapa orang saja dikembangkan. Kini sudah ratusa warga bisa membatik baik tulis maupun cap.

“Kita punya batik sudah ratusan tahun tapi warga yang bisa membatik hanya sedikit. Kalau ada pesanan banyak ambil dari Jawa. Lalu itu kita kembangkan, sekarang sudah ratusan masyarakat bisa menjahit,” ujar Lisda.

Batik Tanah Liek asal Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) kini sudah naik kelas kelas bahkan hingga ke mancanegara. “Kita pernah mewakili even batik dunia. Kita yang diutus dari Sumbar. Tahun lalu desain batik kita juara dua di Singapore Expo. yang diselenggarakan di Singapura. Kita juga sering mengikuti acara batik fashion show di berbagai tempat,” ujarnya seraya menunjukan kain batik yang dia kenakan.

Lisda kini juga sedang mengembangkan kampung Batik Lumpo. Nantinya seluruh rumah dan pagar di Lumpo Kecamatan IV Jurai akan dicat dengan motif batik. Menurutnya konsep kampung batik yang menghiasi seluruh tumah penduduknya dengan segala jenis ornamen batik belum ada di Indonesia.

“Jadi akan yang kita pamerkan adalah kehidupan batik, proses pembuatan batik tetapi juga kampungnya rumah rumahnya kita batik. Ini yang membuat beda,” ujarnya.

Dinilai berhasil membangun Pessel, Lisda pun diminta menularkan keberhasilan programnya di Sumatera Barat. Lisda pun akhir maju sebagai calon legislatif setelah beberapa temannya meminta dirinya untuk ikut berkiprah di Sumatera Barat.

“Sebenarnya saya pribadi tidak pernah terpikir untuk ikut (Maju jadi caleg). Tapi banyak alasan, terutama dari teman-teman. Selain itu, juga niat yang tulus untuk membuat perubahan yang baik lagi untuk daerah kita. Untuk memajukan masyarakat Sumatera Barat. Mensejahterakan warga Sumbar,” ujar Lisda.

Lisda Hendrajoni kini terdaftar menjadi caleg NasDem Dapil Sumbar 1, yang meliputi daerah Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. (Rega Desfinal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here