Pemkab Sijunjung MoU dengan IPB dan UNP, Ini Laporannya

1071

JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Luar biasa. Pemkab Sijunjung, Sumatera Barat, dibawa komando Bupati Benny Dwifa Yuswir,S.STP, M.Si, terus berupaya meningkatkan pendidikan di Ranah Lansek Manih dalam upaya menggenjot IPM (Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index)

Hal itu dibuktikan dengan Memorandum of Understanding atau MoU (perjanjian antara dua pihak) antara IPB, UNP dan Pemkab Sijunjung pada Selasa (26/4/2022) di Auditorium Kampus UNP Air Tawar Padang.

Bupati Kabupaten Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir dalam sambutannya, mengatakan,  ” Pendidikan dan Pertanian merupakan prioritas pembangunan Kabupaten Sijunjung, maka kerja sama dalam bidang ini telah mendapat dukungan dari DPRD dan masyarakat Sijunjung, Insyaallah harapan masyarakat di daerah kami untuk hadirnya perguruan tinggi nasional akan terwujud ” Kata Bupati yang saat ini sedang menyelesaikan Program Doktornya di Fakultas Ekonomi UNP..

Dalam pemaparannya Prof. Dr. Ir. Arif Satria, M.Si mengatakan ” Dunia dihadapkan pada tiga tantangan yakni perubahan iklim, revolusi industri dan pandemi Covid 19 karena itu kita perlu perubahan salah satunya dalam pendidikan, termasuk pendidikan pertanian, maritim dengan mengedepankan riset dan inovasi dengan kekuatan teknologi pertanian, sehingga akan menjadi kekuatan ekonomi, model One Village One CEO sangat cocok diterapkan di Sumbar. Karena itu IPB siap bekerjasama dengan UNP dan juga Pemda Sumbar untuk pengembangan inovasi varietas unggul pertanian” Tegas Ketua ICMI

Sebelum MoU, Universitas Negeri Padang menyelenggarakan kegiatan kuliah umum bersama Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. yang juga Rektor IPB University dan Ketua ICMI Pusat menyampaikan materi kuliah dengan tema “Potensi Pendidikan Agroindustri untuk PTNBH Universitas Negeri Padang”.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. ketika membuka kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. yang juga Rektor IPB University dan Ketua ICMI Pusat bersama Wakil Rektor III, Bupati, Sekda, Pimpinan DPRD, Pimpinan BPTU HPT Padang Mangatas, Direktur dan dosen beserta mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kabupaten Sijunjung, Rektor, Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Kepala Biro, Dekan, Direktur, Wakil Dekan, Wakil Direktur, Kepala Departemen, Koordinator Program Studi, dosen, dan Mahasiswa Universitas Negeri Padang.

“Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kabupaten Sijunjung akan segera bergabung dengan Universitas Negeri Padang dan UNP segera meningkatkan akreditasi program studi minimal B karena di UNP tidak ada lagi akreditasi C dan ketiga Prodi nanti di bawah Departemen Agroindustri yang dibina FMIPA,” tambah Rektor Prof. Ganefri, Ph.D.

Pengembangan Departemen Agroindustri ini di Universitas Negeri Padang akan bekerja sama dengan dan dukungan IPB University serta diharapkan juga dukungan ICMI sehingga Departemen Agroindustri nantinya menghasilkan lulusan Program Studi yang berbeda dan memiliki kekhasan dari Program Studi yang sama.

Selain itu, Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. juga menyampaikan Universitas Negeri Padang akan segera bekerja sama dengan LIPIA untuk membuka Prodi D2 Bahasa Arab yang lulusannya memperoleh dua gelar yakni gelar dari Indonesia dan gelar dari Arab Saudi.

“Jadi dengan akreditasi Universitas Negeri Padang yang sekarang telah memiliki Akreditasi Unggul, UNP dapat mengembangkan berbagai program studi yang dibutuhkan dan layak namun perlu dilakukan secara selektif,” tambah Rektor Prof. Ganefri, Ph.D.

Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. dalam materi kuliah umumnya menegaskan bahwa kita harus kuat merespon perubahan yang kita hadapi karena kita sedang menghadapi tiga perubahan utama sebagai tiga mega disrupsi dan tantangan yang yakni perubahan iklim, revolusi industri 4.0, pandemi Covid-19.

“Ketika perubahan itu, ekonomi juga berubah. Ciri ekonomi pada era kenormalan baru adalah agromaritim sebagai fokus pembangunan berkelanjutan, desa sebagai pusat pertumbuhan, ekonomi digital untuk meningkatkan efisiensi dan akses sumber daya,” tambah Prof. Arif Satria.

Lebih lanjut Prof. Arif Satria menambahkan ciri ekonomi pada era kenormalan baru adalah ekonomi moral sebagai pondasi ketangguhan sosial ekonomi, ekonomi hijau untuk meningkatkan nilai tambah dan produksi berkelanjutan.

Selain itu, Prof. Arif Satria juga menambahkan ciri ekonomi pada era kenormalan baru adalah perilaku sehat dan hijau untuk mendukung konsumsi yang berkelanjutan serta inovasi penggerak technosociopreneurship.

“Ada 10 faktor terbesar yang menentukan kesuksesan hidup kata Thomas Stanley adalah kejujuran, disiplin, mudah bergaul, dukungan pendamping, bekerja lebih keras, kecintaan pada yang dikerjakan, kepemimpinan, kepribadian kompetitif, hidup teratur, dan kemampuan menjual ide,” tambah Prof. Arif Satria

Pada akhir kegiatan juga dilakukan penandatanganan naskah kerja sama MoU antara Universitas Negeri Padang dengan IPB University, ICMI, Pemkab Sijunjung, dan BPTU HPT Padang Mangatas. *

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here